JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan sejumlah kementerian sedang membahas insentif mobil hybrid. Jika terealisasi, kendaraan yang memadukan mesin pembakaran dengan teknologi elektrifikasi ini bisa turun harga.
Diketahui, masyarakat Indonesia saat ini lebih memilih mobil hybrid untuk mobilitas sehari-hari ketimbang mobil listrik. Pasalnya, mobil ini masih mengandalkan BBM sebagai sumber daya utamanya.
Namun, saat ini harga mobil hybrid hanya ada pada varian teratas dan sangat tinggi karena memadukan teknologi canggih. Oleh sebab itu, produsen berharap ada insentif dari pemerintah mengingat mobil hybrid juga berperan besar mengurangi emisi.
Sejak tahun lalu, pemerintah telah membicarakan tentang kemungkinan pemberian insentif untuk mobil hybrid. Namun, hingga sekarang, aturan terkait belum juga terbit. Tetqpi, Jokowi memastikan pemerintah pusat tengah menggodoknya.
"(Insentif mobil hybrid) masih dibicarakan dengan Menteri Ekonomi dan Menteri Perindustrian, ya," kata Jokowi kepada wartawan di arena PEVS 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2024).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyampaikan, pemerintah masih terus mengkaji rencana pemberian insentif untuk mobil hybrid. Ia memberikan bocoran bahwa insentif yang akan diberikan berupa pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP).