Share

Mudik Lebaran Bareng Xpander Cross: Lega dan Ga Bikin Kantong Bolong

Maruf El Rumi, Okezone · Jum'at 26 April 2024 13:37 WIB
https: img.okezone.com content 2024 04 26 52 3000971 mudik-lebaran-bareng-xpander-cross-lega-dan-ga-bikin-kantong-bolong-zQKkDMEDoI.jpg

MUDIK adalah ritual tahunan tapi selalu memiliki tantangan, ketegangan tapi juga keasikan tersendiri setiap tahunnya. Seperti tahun ini, mudik yang saya lakukan bersama keluarga "besar" juga menghadirkan pengalaman dan tantangan tersendiri.

Tahun ini rute mudik yang saya jalani terbilang panjang. Jakarta-Kudus, Kudus-Kota Sukabumi-Jakarta. Total selama Lebaran menempuh perjalanan tidak kurang 1.289 km. Ini termasuk perjalanan untuk rute keliling kota Kudus dan Sukabumi.

Seru tentu saja. Apalagi kami termasuk keluarga besar, dengan empat anak yang beda usia. Dua anak berusia remaja dengan tinggi 167 cm dan 165 cm, serta dua anak balita. Dari sini ini aja sudah dipastikan butuh kendaraan yang nyaman agar tidak ada keluhan sepanjang perjalanan.

Nyaman dari sisi luas kabin agar kaki bisa nyaman saat duduk berjam jam di dalam mobil, serta lega agar dua balita tetap memiliki space "bergerak" leluasa. Ditambah barang bawaan yang super banyak. Total ada 1 koper sedang, 1 koper kabin, tiga travel bag ukuran besar, satu kardus sedang, dan printilan kecil sebagai antisipasi selama perjalanan.

Itu kenapa kami butuh kendaraan yang tidak saja nyaman untuk keluarga tapi juga ruang bagasi luas. Karena dari dulu kami tidak pernah menggunakan atap mobil untuk barang bawaan. Karena itu ketika ada tawaran mudik menggunakan Mitsubishi Xpander Cross terbaru saya langsung oke.

Mobil MPV 7-seater yang nyaman dan tangguh di Indonesia. Memiliki dimensi panjang 4.500 mm, lebar 1.800 mm serta tinggi 1.750 mm, harapan bisa merasakan perjalanan panjang yang nyaman pun terwujud. Satu penumpang remaja di depan, ibu dan dua balita di tengah, sedangkan anak SMA di jok belakang. Satu jok lagi dibuat rebah untuk memperluas kapasitas bagasi.

Dengan posisi rebah jok rata dengan ruang bagasi menjadi tidak ada masalah saat digunakan menempatkan koper tanggung dan tas travel bag. Satu tas travel bag justru bisa sekalian digunakan bantalan atau sandaran penumpang di belakang.

Dan saat ditanya, penumpang di belakang juga tidak masalah. Dia tetap merasa nyaman dengan tiggi badan mencapai 167 karena masih ada jarak cukup antara langit langit mobil dengan kepala serta kaki masih cukup lega. Apalagi, jok kedua yang ditempati balita digeser sedikit ke depan sehingga ada tambahan space kaki jadi longgar.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Keberadaan saku di jok dan pintu mobil, plus dua cup holder di antara kursi penumpang dan driver juga membantu agar para bocah bisa mengambil sendiri minuman tanpa harus selalu minta bantuan ibu atau kakaknya. Sekalian melatih kemandirian mereka. Ditambah tempat penyimpanan di depan dan di bawah kursi penumpang yang membuat penempatan barang menjadi praktis.

Sepanjang perjalanan, kami juga merasa nyaman dengan suhu di dalam mobil, padahal, kami melakukan perjalanan di siang hari. Kami baru berangkat dari rumah pukul 9.30 WIB sehingga bisa dikatakan cuaca sedang panas panas-nya, terutama saat memasuki tol Cikampek-Palimanan. Padahal karena tidak memanfaatkan fasilitas AC Double Blower dari Xpander Cross. Cukup AC dari dashboard suhu dingin sudah menjalar sampai penumpang paling belakang.

Pulang H-2 sempat membuat khawatir akan kondisi jalanan yang diprediksi macet. Apalagi, kami berangkat hanya selisih beberapa menit dari kecelakaan antara bus dengan mobil travel yang menyebabkan 12 orang meninggal. Tapi, karena insiden terjadi di contraflow sehingga tidak terlalu menganggu posisi jalur normal.

 

Saat perjalanan ke Kudus, kami hanya sekali mengalami jalan tersendat yaitu di KM 42 sampai KM 56 tol Cikampek. Setelah itu perjalanan kembali lancar dengan kecepatan rata-rata 100 KM perjam. Saat tersendat di KM 42 sampai 56, saya sangat terbantu dengan fasilitas Brake Auto Hold (BAH) di mobil ini.

Jadi, saya tinggal aktifkan fitur tersebut ketika jalanan stop and go. Saat berhenti, tinggal di rem dan setelah muncul tanda di panel dashbord, kaki bisa dilepas dari pedal rem. Kecanggihan BAH adalah, Mobil tetap berhenti meski dengan posisi tuas transmisi di posisi D. Saat jalan, tinggal diinjak pedal gas dan mobil akan berjalan kembali.

Ini membuat kerja kaki menjadi lebih ringan saat jalan macet. Seperti saat tersendat di perjalanan menuju Kota Sukabumi dari Kudus. Sejak exit tol Padalarang sampai daerah Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, kendaraan lebih banyak berhenti sehingga dari exit tol Padalarangan ke SPBU Rajamandala yang hanya 20-an KM ini harus ditempuh 1,5 jam perjalanan.

 

Baru setelah itu rute perjalanan Rute ini kami pilih setelah menuju Rute ini saya gunakan untuk rute perjalanan Kabupaten Bandung Barat menuju Kota Sukabumi via Kabupaten Cianjur dikatakan lancar meski beberapa kali tersendat. Dalam kondisi ini Brake Auto Hold menjadi sangat dibutuhkan. Apalagi, elain Auto Hold, Xpander Cross yang saya tumpangi juga memiliki fitur Electric Parking Brake (EPB).

Sistem elektrik ini membuat pengemudi hanya cukup menekan tombol untuk mengaktifkan rem parkir, dan menariknya ke atas untuk melepaskannya. Di luar dua area tersebut, perjalanan relatif lancar membuat laju kecepatan mobil stabil. Tapi, karena alasan keselamatan dan regulasi, saya tidak terlalu mau menggeber kecepatan. Rata rata kecepatan selama di tol berada pada kisaran angka 100 km perjam dan paling tinggi 120 km/jam.

Dengan kecepatan yang stabil membuat konsumsi bbm juga menjadi lebih hemat. Dalam kondisi lancar, dengan kecepatan 100-120 perjam konsumsi bbm terbaik berada di angka 20-21 km perliter. Seperti di Cikampek, atau Cipali. Angka ini bisa dikatakan lebih hemat dibandingkan dengan mobil sekelasnya. Bahkan menyamaia mobil LCGC.

Sedangkan saat perjalanan harus melambat atau naik turun seperti saat melewati melintasi tol Cisumdawu yang berkelok dan menanjak angkanya turun di kisaran 16-17 km per liter. Ini juga bisa dikatakan efisiensi karena masih mendekati angka ideal dalam perjalanan luar kota. Tapi dengan catatan jalanan memang lengang dan mengemudi secara rapi.

Jika ditotal, selama menempuh jarak 1.289 km uang yang kami keluarkan untuk konsumsi BBM Pertamax selama perjalanan Lebaran menghabiskan adalah 84 liter, atau jika dikonversi ke rupiah sekitar Rp1.100.000. Jika dibuat rata-rata maka konsumsi BBM yang kami gunakan di angka 15.4 km per liter! Ini sudah termasuk macet di exit tol Padalarang, rute naik turun Cisumdawu plus jalan jalan di Kudus dan Sukabumi.

 

Selain cara mengemudi, efisensi juga didukung adanya fitur Eco Indikator di New Xpander Cross. Fitur ini menjadi pemandu gaya saat berkendara agar irit BBM. Fitur ini terdiri dari dari Eco Drive Assist dan Eco Drive Meter. Keduanya ada pada display meter dengan simbol daun dan tulisan “ECO”. Tanda bahwa kita mengemudi dengan efisien, maka indikator ECO tersebut akan terus menyala. Jika tidak, maka indikator akan mati.

Jika seluruh daun terisi warna hijau maka bisa dipastikan gaya berkendara pengemudi benar-benar efisien. Fitur ini, Selain itu ada juga fitur fitur canggih yang disematkan di Xpander Cross untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan mudik. Sepert berupa AYC (Active Yaw Control).

Hadirnya AYC melengkapi fitur keselamatan yang sudah disematkan sebelumnya seperti Anti-lock Braking System (ABS) serta Active Stability Control (ASC). AYC berfungsi untuk membuat mobil tetap stabil, khususnya di jalanan yang licin dengan menyesuaikan gaya pengereman di roda depan mobilnya. Setir kemudi pada mobil ini sudah mengusung tilt (atas-bawah) dan teleskopik (kiri-kanan) sehingga pengemudi bisa mendapat posisi mengemudi yang sesuai keinginan.

Ditambah Seperti jok yang nyaman, keberadaan beragam kompartemen termasuk di bawah kursi penumpang depan, fasilitas audio, mulai dari digital AC, head guard di jok depan, serta arm rest di baris kedua dengan cup holder membuat kenyamanan bagi penumpang pun terjamin. Mitsubishi Xpander Cross 2023 menggunakan lampu LED (Light Emitting Diode).

Lampu LED adalah komponen elektronik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik sehingga nyaman saat berkendara di jalanan gelap seperti di tol Cisumdawu. To be honnest mudik menggunakan Xpander Cross menjadi salah satu pengalaman paling menyenangkan.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini