Share

Luncurkan VS HEV, Apakah MG Akan Produksi Mobil Hybrid di Indonesia?

Muhamad Fadli Ramadan, MNC Portal · Minggu 24 Maret 2024 14:59 WIB
https: img.okezone.com content 2024 03 24 52 2987555 luncurkan-vs-hev-apakah-mg-akan-produksi-mobil-hybrid-di-indonesia-QLrlpCyASM.jpg Foto: MG Motor Indonesia.

JAKARTA - MG Motor Indonesia baru-baru ini meluncurkan MG VS HEV, yang merupakan mobil hybrid dengan harga termurah di Indonesia, meski berstatus CBU alias impor dari Thailand. Lantas, apakah MG akan memproduksi mobil hybrid itu di Indonesia seperti yang akan dilakukan untuk lini mobil listriknya?.

Sekadar informasi, MG sudah melakukan investasi dalam melakukan perakitan di Indonesia menggunakan fasilitas pabrik SAIC. Lini model listrik mereka saat ini sudah mulai melakukan perakitan di Cikarang, Jawa Barat, dan harga dapat ditekan.

Marketing and PR Director MG Motor Indonesia Arief Syarifudin mengatakan ada peluang MG VS HEV secara lokal. Tapi, ia menjelaskan bahwa MG terlebih dahulu akan melihat respons konsumen Indonesia terhadap VS HEV.

“Ini kali pertama hybrid teknologinya MG meluncur di Tanah Air. Kalau permintaannya tinggi berarti kan harus di fullfill secara suplai. Nah kita dalam proses studi setelah ada dua kakaknya tadi yang berbasis elektrik murni (EV),” kata Arief kepada wartawan di Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

Airef mengungkapkan bahwa MG VS HEV memiliki ukuran yang hampir sama dengan MG ZS EV. Sehingga, sangat memungkinkan bagi pihaknya untuk melakukan perakitan mobil hybrid tersebut di Indonesia.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Kami sedang dalam proses studi mendalam, untuk bisa memungkinkan apakah hybrid ini bisa diproduksi di dalam negeri atau fasilitas yang kita punya karena secara dimensi sama-sama seperti SUV ZS,” ujarnya.

Soal target penjualan mobil hybrid, Arief optimistis MG VS HEV dapat diterima dengan baik oleh konsumen Indonesia. Namun, menurutnya penjualannya tidak akan sebesar mobil konvensional karena pasar Tanah Air belum fokus pada kendaraan hybrid.

“Kita lihat dari global saja lah, ya. Kalau bicara tadi kenaikannya 10 kali lipat, setidaknya market share yang kita inginkan dominan. karena pemain di segmen hybrid masih hitungan jari dan belum semuanya juga konsentrasi pada ceruk ini,” ucapnya.

“Katakan dari 50 ribu yang terjadi di Tanah Air di 2023 kan peningkatnya harus double artinya di 2024 mungkin bukan 10 kali lipat tapi 20 kali lipat dari tahun 2023,” sambung Arief.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini