Share

GWM Pilih Luncurkan Mobil Hybrid Ketimbang Listrik, Ini Alasannya

Muhamad Fadli Ramadan, MNC Portal · Senin 04 Maret 2024 17:44 WIB
https: img.okezone.com content 2024 03 04 52 2978844 gwm-pilih-luncurkan-mobil-hybrid-ketimbang-listrik-ini-alasannya-ncrFiXc8x5.jpg GWM lebih pilih luncurkan mobil hybrid ketimbang listrik, ini alasannya. (MPI/Fadli Ramadan)

JAKARTA - Great Wall Motor (GWM) resmi masuk dalam pasar otomotif Indonesia melalui PT Inchcape Indomobil Energi Baru. Produsen asal China itu lebih memilih membawa lini model mobil hybrid ketimbang mobil listrik.

Teranyar, GWM telah mengumumkan harga dua mobil hybrid. Tank 500 HEV dibanderol Rp1.196.000.000 atau Rp1,1 miliaran dan Haval H6 HEV dibanderol Rp595,8 juta.

Marketing Director PT Inchape Indomobil Energi Baru (GWM), Hari Arfianto mengatakan, GWM fokus pada energi terbarukan. Namun, pihaknya memilih membawa mobil hybrid terlebih dahulu ke Indonesia ketimbang mobil listrik.

GWM Tank 500 HEV (MPI/Fadli Ramadan)

“Kalau dilihat, masyarakat dengan kendaraan hybrid itu bisa langsung menikmati keunggulan di dua dunia. Pertama mobil ICE kemudahan untuk memproleh sumber energi,” kata Hari di ICE BSD City, Tangerang, Sabtu (2/3/2024).

Ia menyebutkan, seluruh lini model yang dipasarkan GWM disarankan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan RON 92. Hal ini membuat emisi yang dihasilkan sangat minim, terutama jika dikombinasikan dengan teknologi hybrid.

“Kemudian bisa merasakan benefit dari sisi kendaraan elektrik, karena misal dibawa 35 km/jam irit pakai baterai. Kemudian karena sistemnya cukup cerdas ketika mencapai kecepatan tertentu ganti jadi mesin bensin. Situasi tertentu kalau butuh akselerasi baterainya kick-in,” ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sebelum memasarkan produknya di Indonesia, GWM telah melakukan survei kepada masyarakat mengenai kendaraan listrik. Dari survei itu, orang Indonesia masih khawatir dengan kendaraan listrik dan lebih percaya pada mobil konvensional.

“Situasi yang bisa memberikan masyarakt manfaat di dua dunia, mesin bakar dan elektrifikasi. Kita diskusi dengan pelanggan kita, (mereka) sering khawatir. Pelanggan itu butuh charging, misal buat pulang kampung. Ini yang jadi alasan kenapa kok hybrid is the correct platform,” ucapnya.

Menurut Hari, untuk meluncurkan mobil listrik di Indonesia masih membutuhkan waktu yang tepat. Selain infrastruktur, masyarakat juga perlu diedukasi dengan baik sehingga penerapannya bisa maksimal.

“Kalau masyarakat sudah teredukasi dengan baik, tau nyamannya EV tanpa rasa waswas tentu secara natural mereka tidak perlu didorong-dorong,” tuturnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini