Survei: Mobil Listrik Masih Sulit Diandalkan, Masalah Baterai Jadi Sorotan
JAKARTA - Survei dari Consumer Reports menyebutkan mobil listrik sulit diandalkan dibanding mobil konvensional.
Dikutip dari AP, Jumat (1/12/2023), dalam laporan bertajuk Consumer Reports 2023 menyebutkan bahwa mobil-mobil listrik yang dijual sepanjang 2021 sampai 2023, 80 persen banyak mengalami masalah dibanding mobil konvensional dengan pembakaran internal.
Sumber data yang diolah dari daftar kepemilikan mobil listrik dari 2021 hingga 2023 di Amerika Serikat itu, banyak pemilik mengaku selalu mengalami masalah dengan baterai dan sistem charging mobil listrik.
Selain itu ada masalah dari konstruksi mobil dimana beberapa panel bodi tidak tersambung sempurna.
"Masalah-masalah tadi jadi hal yang memusingkan buat produsen mobil listrik," sebut Jake Fisher, Director of Auto Testing di Consumer Reports.
Lebih lanjut Consumer Reports mengatakan masalah-masalah tersebut justru menambah problem yang sebelumnya dikhawatirkan banyak orang. Misalnya masalah minimnya charging station, pengisian baterai yang terlalu lama, hingga harga mobil listrik yang masih mahal.
Jake mengatakan sebenarnya mobil-mobil listrik terbaru yang keluar di 2023 sedikit menurunkan persentase masalah jika dibandingkan dengan mobil konvensional. Hanya saja hal itu terjadi karena mobil listrik itu masih dalam keadaan baru.
BACA JUGA:
"Mobil listrik baru justru akan meningkat masalahnya begitu usia pemakaian bertambah," terang Jake.
Masih dalam laporan yang sama, Consumer Reports juga merilis daftar merek mobil yang bisa diandalkan. Dalam laporan itu Lexus berada di posisi pertama. Setelahnya disusul oleh Toyota, Mini, Acura, dan Honda.
BACA JUGA:
Tesla sendiri justru ada di posisi 14 dari total 30 daftar merek mobil yang masuk. Lima peringkat terbawah diketahui adalah Jeep, Volkswagen, Rivian, Mercedes-Benz, dan Chrysler.
