Share

Volkswagen Punya Utang "Segunung", Terbesar di Dunia

Widi Agustian, Okezone · Senin 20 Juli 2020 11:36 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 20 52 2249026 volkswagen-punya-utang-segunung-terbesar-di-dunia-Gj0dYVYTTM.jpg (Foto: Shutterstock)

JAKARTA - Volkswagen (VW) menempati peringkat pertama dalam daftar perusahaan dengan utang terbanyak di dunia. Produsen mobil asal Jerman tersebut tercatat memiliki utang "segunung", yakni sebanyak USD192 miliar.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah studi terhadap 900 perusahaan terkemuka. Utang yang dimiliki VW tersebut bahkan lebih banyak dari yang dimilik oleh sebuah negara,

Misalnya Afrika Selatan, negara ini hanya memiliki utang sebanyak USD180,1 miliar. Begitu juga dengan Hongaria yang memiliki utang USD101,9 miliar).

Baca juga: Elvis Presley Jadi Bintang Fiat Strada di Brasil

Sebagian besar hutang VW terkait dengan divisi pembiayaan yang memiliki kebutuhan yang besar. Demikian dilansir dari Carscoops, Senin (20/7/2020).

Walau begitu, Volkswagen tidak sendirian dalam posisinya sebagai produsen mobil dengan utang segunung. Faktanya, pembuat mobil Jerman lainnya, Daimler, adalah perusahaan dengan utang terbanyak ketiga, dengan utang USD151 miliar.

Selanjutnya ada Toyota dengan utang USD138 miliar, Ford dengan utang USD122 miliar, dan BMW dengan utang USD114 miliar.

Dari 10 perusahaan yang paling berhutang di dunia, lima di antaranya adalah produsen mobil.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sebagai perbandingan, ada banyak perusahaan besar di luar sana yang tidak memiliki utang dan memiliki cadangan dana yang besar.

Alphabet yang merupakan induk usaha Google memiliki dana cadangan USD104 miliar. Sementara Samsung memiliki USD78 miliar, Microsoft dengan USD47 miliar, Facebook USD44 miliar, dan Alibaba USD13 miliar.

Akibat pandemi virus corona, tingkat utang perusahaan global telah melonjak sekitar 12 persen menjadi USD9,3 triliun.

"Covid telah mengubah segalanya," ungkap manajer portofolio di Janus Henderson, Seth Meyer.

"Tantangan sekarang ini adalah tentang menjaga modal dan membangun neraca keuangan yang kuat," lanjut dia.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini