JAKARTA - Harley Davidson Inc bakal memangkas sekitar 700 pekerjanya. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi yang dilakukan perusahaan lakukan secara global.
Tampaknya, pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dilakukan lantaran pandemi coronavirus yang terus menekan laju ekonomi. Demikian dilansir dari Morningstar, Jumat (10/7/2020).
Produsen sepeda motor yang berbasis di Milwaukee ini mengatakan bahwa rencana restrukturisasi, termasuk PHK atas 700 pekerja yang setara 13% dari tenaga kerja globalnya, akan menghasilkan efisiensi sekira USD42 juta pada kuartal kedua.
Penjualan Harley-Davidson di pasar utamanya, yakni Amerika Serikat (AS) telah mengalami penurunan signifikan selama bertahun-tahun.
Baca juga: Kyoko Shimada, Desainer Mobil Perempuan Pertama di Jepang
Alhasil, perusahaan telah mengganti CEO Matt Levatich awal tahun ini dengan Jochen Zeitz. Jochen Zeitz sebelumnya berkarier di produsen pakaian olahraga asal Jerman, Puma.
Zeitz telah menunda peluncuran beberapa sepeda motor baru yang Harley-Davidson rancang untuk menarik konsumen milenialnya.
Walau begitu, perusahaan telah membuka kembali pabriknya pada tingkat produksi yang lebih rendah setelah tutup terkait pandemi beberapa minggu lalu.
Hal ini mencerminkan tekanan terhadap permintaan sepeda motor. Harley-Davidson mengatakan PHK adalah bagian dari pemikiran ulang dari strategi yang lebih besar dan bukan respons terhadap dampak coronavirus terhadap ekonomi.
Harley-Davidson mengatakan bahwa restrukturisasi akan membuat organisasinya menjadi lebih ramping, sehingga akan dilakukan pengurangan 700 pekerjaan di seluruh operasi globalnya.
Sekira 500 di antaranya diharapkan sudah berhenti sebelum akhir tahun. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 5.600 pekerja secara global.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(wdi)
