JAKARTA - Wabah virus corona atau COVID-19 mempengaruhi industri otomotif nasional. Wabah ini menyebabkan penurunan permintaan kendaraan bermotor di Tanah Air.
Dikutip Sindonews, jumlah penjualan kendaraan roda empat atau lebih pada bulan Januari 2020 sebesar 80.400 unit atau turun 1,1% dari periode sebelumnya. Kemudian di Februari sebesar 79.500 unit atau turun 3,1% dari periode sebelumnya.
Bahkan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menyampaikan koreksi target penjualan di tahun 2020. Mereka memperkirakan penjualan akan mengalami kontraksi 50% akibat menurunnya permintaan dari dalam negeri dan luar negeri.
Di samping itu, masalah lainnya yang dihadapi industri automotif nasional adalah pasokan bahan baku dan komponen, terutama dari negara-negara yang menerapkan kebijakan pembatasan wilayah atau lockdown.
Kondisi tersebut membuat industri manufaktur kendaraan bermotor dipaksa mencari alternatif sumber bahan baku dan komponen untuk mempertahankan produksi.
“Terganggunya industri automotif juga memberikan dampak terhadap perekonomian nasional. Industri automotif memiliki kontribusi signifikan terhadap PDB (produk domestik bruto) khususnya terhadap PDB nonmigas sebesar 3,98% pada tahun 2019,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Putu Juli Ardika, dalam keterangan resminya, Rabu (8/4/2020).
Menyikapi beberapa Agen Pemegang Merek (APM) yang melakukan penghentian sementara produksinya, Putu menjelaskan, langkah tersebut diambil untuk melindungi kesehatan karyawan dan seluruh elemen perusahaan. Ini bentuk respons kondisi terkini penyebaran wabah virus Corona.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya