Share

Cara Mudah Merawat Mobil Matik agar Panjang Umur

Amril Amarullah, Okezone · Sabtu 07 Maret 2020 09:18 WIB
https: img.okezone.com content 2020 03 07 87 2179588 cara-mudah-merawat-mobil-matik-agar-panjang-umur-rzY8tsn6bS.jpg Mobil bertransmisi matik (foto: istimewa)

JAKARTA – Mobil bertransmisi matik memang berbeda dari manual. Selain memberikan kenyamanan bagi si pengendara, matik juga memberikan kemudahan dalam berkendara. Namun demikian, perawatan mobil matik harus diperhatikan. Hindari kecelakaan karena kelengahan kita merawat transmisi matik. Cara menggunakan transmisi pun ikut memengaruhi usia keawetannya.

Diolah dari berbagai sumber, Okezone memberikan tips bagaimana merawat mobil matik agar tetap awet usianya. Pengecekan awal, lazimnya dimulai dari memeriksa kualitas minyak transmisi otomatis dan kebocoran packing-packingnya. Kendaraan mengharuskan minyak selalu dalam volume yang normal, oleh karena itu mengganti oli harus dilakukan jika sudah waktunya. Kekurangan pelumas dapat menimbulkan kerusakan.

Kualitas minyak transmisi otomatis bisa bertahan sekria 20.000 km, bila dipergunakan sesuai aturan dan tidak terjadi kebocoran. Daya tahannya bisa lebih baik dibanding transmisi manual. (Baca Juga: Liburan Gunakan Mobil Matik ke Pegunungan, Simak Tipsnya)

Bak penampung minyak juga harus diperhatikan. Letaknya yang berada di bawah bagian mobil, sangat rentan dari kemungkinan tersenggol polisi tidur atau batu. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran cairan. Kebocoran tersebut dapat menghentikan mekanisme kerja transmisi otomatik.

Penyebab keausan pada komponen transmisi otomatis juga harus diperhatikan. Biasanya terjadi apabila salah memilih posisi tuas porseneling. Oleh karena itu, pengemudi harus mengetahui kegunaan masing-masing posisi tuas perseneling.

Perangkat kanvas juga penting diperhatikan, salah apabila ada pemahaman mobil matic tidak menggunakan kopling dengan kanvasnya. Padahal jumlah kanvasnya bisa lebih banyak dibanding mobil manual.

Kanvas kopling tersebut, akan saling bergesekan pada saat persneling bekerja menggerakkan mobil. Dari gesekan tersebut, timbul serpihan serbuk halus. Makin tua umur oli, makin berkurang viskositas atau kekentelannya. Jika gesekan makin keras, maka makin banyak serpihan yang dihasilkan. Kelamaan serbuk dapat menyumbat filter oli sehingga oli tak bersirkulasi sempurna. Kanvas kopling pun saling bergesekan langsung tanpa dilumasi oli.

Gejala kerusakan transmisi matic bisa dirasakan dari slip kopling. Indikasinya terjadi ketidakseimbangan putaran mesin dengan laju mobil. Mesin sudah meraung di putaran tinggi, tetapi mobil berjalan dengan laju yang tidak seimbang dengan deru suara mesin.

(Baca Juga: Ini Deretan Mobil Matic Cantik Kekinian yang Wajib Dimiliki Ladies)

Perpindahan gigi persneling juga mengentak, tak halus seperti biasa. Ini bisa dicek dengan memasukkan persneling ke posisi D atau R, lalu rem dilepas. Dalam kondisi sehat, mobil langsung bergerak. Bila tidak, patut dicurigai ada masalah di transmisi matik.

Salah satu kesulitan menggunakan mobil otomatis, apabila kendaraan mogok dan harus didorong. Posisi roda mobil yang digerakkan transmisi tersebut harus diangkat. Pada sistem matik, putaran mesin dipindahkan untuk memutar roda melalui minyak yang disemprotkan ke setiap gigi percepatan.

Sedangkan bila ditarik, yang terjadi adalah proses kebalikannya. Putaran roda akan menghasilkan tekanan kepada katup selenoid yang tertutup karena mesin tidak dihidupkan. Yang rusak biasanya seal. Bila sudah parah, pompa minyak transmisi tersebut yang akan rusak.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(amr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini