GENEVA - Pemerintah Swiss melarang kegiatan besar dengan peserta setidaknya 1.000 orang hingga 15 Maret 2020. Larangan tersebut dikarenakan lonjakan kasus infeksi virus korona (COVID-19) di Swiss serta negara tetangga lain seperti Italia. Hal ini berpengaruh pada perhelatan pameran otomotif Geneva Motor Show 2020, yang sedianya dimulai 3 Maret.
Gelaran otomotif terbesar Eropa itu, akhirnya resmi dibatalkan pada Jumat 28 Februari. Seperti dilansir dari laman Reuters, penyelenggara juga sudah menginformasikan keputusan itu kepada 160 produsen dan perusahaan otomotif peserta pameran. Geneva Motor Show sendiri bukan pameran otomotif pertama yang batal karena wabah korona tahun ini.
Langkah membatalkan rencana pameran otomotif Beijing Motor Show terpaksa dibatalkan dari rencana semula, yakni 3 April. Berdasarkan pernyataan resmi penyelenggara pada Februari lalu, pembatalan itu dikarenakan penyebaran kasus COVID-19 di China. Bahkan, muncul batasan penyelenggaraan kegiatan massal serta pembatasan aktivitas warga sejak momentum Imlek.
Keputusan penundaan ini merupakan kali pertama terjadi dalam sejarah Beijing Motor Show, sejak digelar pada 1990. Perhelatan dengan nama lain Auto Beijing tersebut, diselenggarakan dalam dua tahun sekali atau kali terakhir diselenggarakan pada 2018 lalu. Saat itu pengunjung pameran Beijing Motor Show diperkirakan mencapai 800 ribu orang.
Pasar otomotif China menjadi yang terbesar di dunia, dengan perkiraan 22,3 juta mobil terdaftar di kawasan tersebut tahun lalu. Pertumbuhan dicatatkan penjualan mobil di negara itu sejak 1997, hingga akhirnya muncul tren penurunan pada 2018 dan diperkirakan berlanjut tahun ini.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(amr)
