MUENCHEN - Langkah pengembangan mesin konvensional, baik menggunakan bahan bakar bensin atau diesel, serasa terpinggirkan dengan gaung elektrifikasi dari produsen otomotif dunia. Padahal, penggunaan kendaraan dengan rangkaian mesin pembakaran dalam masih layak digunakan dalam jangka waktu panjang.
Anggapan tersebut mengacu pada belum tersedianya fasilitas serta kemampuan jelajah kendaraan listrik, di sejumlah kawasan penjuru dunia. Hal itu menjadi pertimbangan produsen masih membuat rangkaian penggerak pembakaran dalam dan hybrid seperti diungkapkan oleh Kepala R&D BMW, Klaus Froehlich.
Ketatnya aturan emisi di sejumlah negara, memang pada akhirnya membuat perusahaan seperti BMW, untuk rajin melakukan pembaruan. "Terutama untuk pasar seperti Tiongkok. Karena biaya yang dikeluarkan cukup besar maka pilihan mesin pembakaran dalam dibuat secara terbatas," kata Froehlich.
Sebagai contoh, BMW akan menghentikan pembuatan mesin diesel berkapasitas 1.5 L tipe tiga silinder. Sementara, pilihan mesin diesel empat dan enam silinder tetap dipertahankan, bersama dengan rangkaian unit berbahan bakar bensin. "Setidaknya mesin diesel masih bisa beredar sampai 20 tahun, sedangkan mesin bensin 30 tahun," ujar Froehlich kepada laman Automotive News.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya