JAKARTA - Pengaruh ketersediaan infrastruktur secara merata menjadi pendorong penting berjalannya era kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Ketersediaan fasilitas pendukung itu jadi salah satu alasan pihak produsen urung melakukan pengenalan kendaraan elektrifikasi penuhnya ke Tanah Air.
Alasan tersebut diungkapkan secara langsung oleh petinggi Volkswagen AG saat menerima kunjungan Menko Maritim dan Investasi, Luhut B. Panjaitan di Jerman beberapa waktu lalu. Volkswagen menilai kesiapan fasilitas elektrifikasi belum mencukupi kebutuhan skala produksi dan penjualan mobil listrik VW di Indonesia.
Menanggapi pernyataan tersebut, Luhut menyampaikan kesiapan pengembangan infrastruktur elektrifikasi kendaraan di Tanah Air. Termasuk, penyediaan 160 titik pengisian daya ulang kendaraan listrik pada 2020 oleh PLN. "Saat ini kami terus mengembangkan infrastruktur pendukung bagi kendaraan bermotor berbasis baterai," ujarnya seperti dimuat laman resmi Kemenko Kemaritiman dan Investasi.
Rencana penyediaan stasiun pengisian daya ulang (SPKLU) oleh PLN tersebut akan menyentuh sejumlah wilayah seperti Jakarta, Tangerang, Bali, dan Bandung. Sebelumnya, lembaga lain seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga telah membuat titik pengisian daya ulang baterai mobil listrik.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya