JAKARTA - Kasus dugaan penggunaan ponsel sebagai pemicu kejadian kebakaran SPBU di Cipayung, Jakarta Timur kembali memunculkan sorotan pada pengguna kendaraan bermotor. Terlebih, pada kebiasaan untuk mengacuhkan peraturan keselamatan saat tengah mengisi bahan bakar, termasuk larangan menggunakan ponsel.
Fenomena penggunaan ponsel di SPBU terlihat lumrah ditemukan pada pengguna kendaraan bermotor. Meski, akibatnya dapat berujung pada kerugian yang cukup besar. "Tidak seharusnya pengemudi mobil atau pemotor hanya menaati larangan ketika ada pengawasan pihak berwenang," ujar Direktur Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu.
Mengingat intensifnya sosialisasi yang sudah dilakukan, penggguna kendaraan bermotor harus membangun kesadaran terhadap tiga larangan penting saat berada di areal SPBU. Larangan itu adalah tidak merokok, berkomunikasi memakai ponsel, dan mengambil gambar dengan kamera.
Larangan yang muncul dari operator SPBU tersebut berkaitan erat dengan potensi bahaya kebakaran, seperti yang terjadi di daerah Cipayung, Jakarta Timur. "Penggunaan ponsel saat berada di SPBU menimbulkan elektrik statis yang memicu percikan api. Jika benar kerugian besar kebakaran di SPBU akibat hal itu, maka wajar jika diterapkan hukum pidana," kata Jusri.
Dugaan penyebab kebakaran SPBU Setu, Cipayung pada Jumat (11/10/2019) sore terungkap dari Kasiops Damkar Jakarta Timur, Gatot Sulaiman. "Kronologi saat pengisian BBM, pengemudi main HP," katanya kepada Okezone. Tercatat kerugian berupa empat dispenser SPBU serta satu unit mobil terbakar dalam kejadian tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(muf)
