JAKARTA - Penerapan aturan plat nomor ganjil genap di kota besar seperti Jakarta, dipandang tidak berdampak signifikan bagi produsen kendaraan bermotor Dongfeng Sokon (DFSK). Mereka memahami kebutuhan solusi atas permasalahan padatnya volume kendaraan belakangan ini.
Pendapat itu terungkap dari Sales and Marketing Director Sales Centre PT Sokonindo Automobile, Alex Pan. Perkembangan ekonomi pada sebuah kota memang memicu kepadatan kendaraan yang berujung solusi jangka pendek itu. "Saya belum pernah mengetahui kebijakan seperti itu diterapkan di Tiongkok," ujarnya.
Harapan mereka berikutnya, adalah langkah pembebasan aturan tersebut terhadap kendaraan listrik benar-benar berlaku secara merata.Penghapusan aturan ganjil genap bagi kendaraan elektrik memang menjadi salah satu keuntungan yang ditawarkan, seiring kebijakan pengurangan emisi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rencananya, pemilik kendaraan terelektrifikasi juga memiliki kemudahan dan keringanan dalam pembayaran pajak secara tahunan. "Aturan pembatasan seperti ganjil genap pun jelas tidak pernah diterapkan terhadap kendaraan elektrifikasi di Tiongkok. Dukungan pemerintah daerah jelas dibutuhkan untuk menjalankan rencana elektrifikasi ini," kata Alex menjelaskan.
DFSK masih menunggub respons selanjutnya dari masyrakat Indonesia terkait mobil listrik, usai menampilkan produk Sport Utility Vehicle (SUV) listrik mereka, Glory E3. "Kami masih memperkirakan kebutuhan masyarakat Indonesia terkait jenis elektrifikasi kendaraan bermotor tersebut," ucap Alex.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(muf)