JAKARTA - Peluang kenaikan Bea Balik Nama dan Pajak Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta mendapat tanggapan serius dari PT Toyota Astra Motor (TAM). Mereka menggunakan penghitungan dampak di sejumlah daerah lain seperti Jawa Barat untuk memprediksi pengaruh faktor serupa di Jakarta. Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmi Suwandy.
Wacana kenaikan Pajak Kendaraan Bermotor terutama Bea Balik Nama (BBN) wilayah DKI Jakarta memang terbilang lebih lambat dari daerah lain. Namun, tidak dapat dipungkiri kenaikan biaya tersebut berpengaruh kepada harga jual kendaraan dan minat para konsumen untuk membeli mobil baru. "Harga pasti akan menyesuaikan dengan hal tersebut," ujar Anton kepada awak media.
Pihak TAM sendiri masih mempelajari dampak jangka panjang dari kenaikan BBN di wilayah DKI Jakarta ini. Berdasar dari pengalaman kenaikan bea serupa daerah lain seperti Jawa Barat, Anton sudah mendapat angka perkiraan mengenai penurunan penjualan. "Dibandingkan periode serupa pada tahun sebelumnya, setelah ada penerapan kenaikan BBN di daerah tersebut ada penurunan sebesar 2 hingga 3 persen," katanya.
Gejala serupa belum tentu terjadi pada konsumen DKI Jakarta dan sekitarnya. Bisa jadi reaksi negatif akibat faktor biaya eksernal tersebut hanya akan terasa pada periode awal pemberlakuan peraturan tersebut. "Pasar kedua daerah jelas berbeda. Tetapi, ada beberapa gejala kemiripan yang mungkin terjadi dalam jangka pendek," ucap Anton lebih lanjut.
Toyota sendiri berusaha menggenjot animo pasar dengan menampilkan jajaran produknya pada GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang. Dalam perhelatan pada 18-28 Juli nanti, Toyota menampilkan total 23 kendaraan berbagai segmen serta mengenalkan tiga produk baru ke pasar Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(muf)
