SAN FRANCISCO – Produsen mobil terus mengupgrade teknologi keselamatan demi persaingan pasar. Kini dengan kemajuan yang pesat dalam sistem mengemudi otonom, teknologi pendeteksi kesehatan sedang dalam perjalanan, hal ini memungkinkan mobil bereaksi terhadap keadaan darurat medis.
Melansir CNBC, Senin (20/11/2017), Toyota dan Ford masing-masing secara independen tengah meneliti, bagaimana cara memasangkan sensor kesehatan dengan teknologi penggerak otonom, sehingga kendaraan dapat melakukan perjalanan dan meminta pertolongan jika mereka menentukan penumpang mengalami masalah jantung atau mengidap diabetes.
Baca Juga:
(Yuk.. Intip Seberapa Cepat Tesla Roadster Terbaru)
“Tingkat detak jantung dan kadarf glukosa darah dapat dipantau secara efektif, karena dikaitkan dengan jumlah kendaraan yang relatif tinggi,” ungkap Senior Executive Engineer Toyota Chuck Gulash.
Menurut sebuah studi National Highway Traffic Safety Administration pada 2009, menurut Chuck yang menemukan bahwa korban kecelakaan ditemukan karena 20% mengidap diabetes pada keadaan darurat, dan 11% pun mengarah kepada seseorang yang mengidap serangan jantung.
Alasannya, karena orang tak selalu sadar bahwa mereka mengalami masalah kesehatan, namun angka sebenarnya bisa mencapai lebih tinggi.
Baca Juga:
(Wah! Negara Ini Jadi yang Pertama Munculkan Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan)
“Kami telah menghabiskan 30 tahun secara ilmiah untuk mengukur kriteria kecelakaan, namun tidak banyak penelitian mengenai metrik fisiologis,” ujar Gulash.
Sebagaimana diketahui, orang yang memiliki serangan jantung tak selalu menyadarinya. Dengan demikian, sebuah sistem yang dapat mendeteksi detak jantung yang berbahaya, dan menarik dari jalan dan meminta bantuan para medis dengan segera akan terwujud untuk mobil masa depan ini.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(kem)
