VIENNA - Mobil listrik menawarkan berbagai macam keuntungan, di antaranya tidak perlu membeli bahan bakar fosil sebagai sumber tenaga utama, ramah lingkungan, dan sebagainya. Rupanya dibalik keuntungan tersebut ada terselip kekurangan dari mobil listrik yaitu jika terbakar sulit untuk di padamkan berbeda dengan mobil bermesin bensin dan diesel.
(Baca juga: Honda Recall 2,1 Juta Mobil di Seluruh Dunia karena Berpotensi Terbakar)
Seperti yang belum lama ini terjadi, di mana Tesla Model S mengalami kecelakaan dan terbakar di Tyrol, Austria. Butuh 35 orang dan lima mobil pemadam kebakaran untuk mematikan api yang sudah melahap bagian depan mobil. Organisasi pemadam kebakaran setempat mengatakan bahwa untuk memadamkan api di mobil tersebut sangat sulit sekali.
(Baca juga: Mobil Lamborghini Terbakar Lagi saat Digunakan, Kali Ini di Australia)
"Proses pamadaman api sangat sulit, karena api terus menerus menyala walaupun sudah disemprot dengan air. Setelah salah satu petugas memutus power supply dari baterai baru api sedikit demi sedikit mulai padam. Karena mobil yang terbakar menggunakan baterai lithium, maka pabrikan menganjurkan supaya mobil tetap dipantau selama 48 jam, untuk memastikan tidak ada lagi percikan api yang kemungkinan bisa memicu kembali kebakaran," ungkap tim pemadam kebakaran sebagaimana dikutip dari Carscoops.
(Baca juga: Model S Kebakaran Lagi, Saham Tesla Turun 6 Persen)
Jadi salah satu bagian terpenting untuk mengatasi Tesla yang terbakar dan supaya api tidak melebar adalah dengan memutus Fire Responder Disconnect Point. Kabel ini bisa diakses melalui bagasi maupun di pilar belakang untuk mematikan sistem tegangan tinggi dan airbags. (san)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
