Share

Sebelum Asian Games 2018, Standar Emisi Euro4 Sudah Berlaku

Santo Evren Sirait, Okezone · Selasa 25 Juli 2017 13:17 WIB
https: img.okezone.com content 2017 07 25 15 1743476 sebelum-asian-games-2018-standar-emisi-euro4-sudah-berlaku-88jyGKL2xk.jpg Ilustrasi knalpot mobil (Foto: RAC.Co)

JAKARTA - Pada 10 Maret, pemerintah lewat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Standar Emisi Euro4. Aturan tersebut akan berlaku 18 bulan sejak diterbitkan atau sekira September 2018 untuk mobil berbahan bakar bensin.

Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto berharap penerapan standar emisi Euro4 untuk kendaraan roda empat atau lebih dapat berjalan jauh sebelum September. Saat ini pelaku industri sudah siap untuk menjalankan aturannya.

"Jadi jadwalnya Euro4 mudah-mudahan sebelum Asian Games berlangsung (18 Agustus 2018), sehingga tinggal pelaksanannya bagaimana industri dan supliernya, tier 1, tier 2 untuk menyesuaikan," ujar Airlangga dalam keterangan resminya.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini tenaga fokus mendorong industri automotif di Tanah Air untuk terus berinovasi agar dapat menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat energi. Karena di masa depan lanjut Airlangga akan banyak sumber energi yang bisa menggerakkan mobil selain dari bahan bakar fosil.  

“Teknologi kendaraan masa depan tersebut, antara lain mengarah kepada advance diesel atau petrol engine, bahan bakar alternatif (biofuel), bahan bakar gas, hybrid, kendaraan listrik, dual-fuel (gasoline-gas), dan fuelcell (hidrogen),” kata Airlangga.

Menperin menegaskan, pihaknya tengah menyelesaikan skema insentif untuk program kendaraan emisi rendah (low carbon emission vehicle/LCEV). Program ini merupakan lanjutan dari proyek Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar dan Harga Terjangkau (KBH2) atau lebih dikenal dengan sebutan low cost and green car (LCGC).

“Kebijakan ini dapat terlaksana apabila bahan bakar minyak standar Euro4 sudah tersedia pada tahun 2019 atau lebih cepat,” ujarnya.

Airlangga mengakui, mobil listrik bisa menjadi alternatif teknologi auomotif yang ramah lingkungan, Namun, penerapannya harus bertahap, tidak secara langsung. “Sebelum ke mobil listrik, kita sebaiknya masuk yang hybrid dulu," imbuhnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan supaya mobil dengan emisi rendah kompetitif dibutuhkan keringanan buat pelaku industri agar bisa terjangkau konsumen. "Mobil listrik kan mahal. Harus ada insentif dari pemerintah,” ungkapnya.

Menperin  memastikan bahwa proyek mobil listrik sudah ada di dalam peta jalan Kementerian Perindustrian untuk pengembangan industri automotif di Indonesia.

Populasi mobil listrik di dunia sekira 4 juta unit dan diperkirakan semakin tumbuh pada 2020 mencapai 10 juta unit. (san)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ton)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini