BEIJING - Selain membeli saham Proton, perusahaan automotif China, Zhejiang Geely Holding Group, juga membeli 51% saham Lotus. Dengan begitu, Geely menguasai setengah dari saham yang dimiliki oleh Lotus. Saat ini, pabrik mobil Lotus ada di Hethel, Norfolk, Inggris, sehingga ada kemungkinan ke depan pabrik pindah atau bahkan ditambah dengan mengambil lokasi di China.
"Geely berkomitmen penuh untuk merevitalisasi merek Lotus yang akan mencakup investasi baru dan jajaran mobil yang banyak. Kami ingin membuat merek Lotus sebagai produk global, tetap setia pada warisan merek," kata Li Shufu, Chairman Geely.
Lotus produksi mobil di China tidak bisa dikesampingkan, mengingat biaya produksi di sana lebih murah. Seperti yang dilakukan Geely terhadap Volvo. Perusahaan mobil asal Swedia itu berencana memproduksi mobil listrik pertamanya di pabrik Luqiao, China Tenggara.
Terlepas dari potensi produksi China, diharapkan markas Lotus akan tetap berada di Inggris, sama seperti Volvo tetap berada di Gothenburg, Swedia, walaupun sudah diambil alih oleh Geely.
Shufu juga mengatakan bahwa mobil listrik, ringan, dan lainnya merupakan prioritas bagi merek Lotus dan Proton, karena perusahaan ingin Proton bisa menaklukkan pasar Asia Tenggara. Kemungkinan rencana Shufu untuk produksi mobil Lotus di China adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan di pasar Asia.
Ada kemungkinan kolaborasi antara Lotus Geely bisa menciptakan produk baru di kelas SUV, sebab saat ini model tersebut sedang banyak peminatnya. (san)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
