Share

Proyek Bus Antimacet di China Gagal Total

Santo Evren Sirait, Okezone · Selasa 27 Juni 2017 08:20 WIB
https: img.okezone.com content 2017 06 26 15 1724941 proyek-bus-antimacet-di-china-gagal-total-bEsuupZ0i9.jpg Bus antimacet (Motor1)

BEIJING - Tahun lalu proyek bus antimacet produksi TEBtech, TEB-1 Straddling, telah melakukan uji coba di Kota Qinhuanandao, Provinsi Hebei, China. Lama tak ada kabar ternyata proyek bus tersebut gagal total. Kini bus dengan tinggi 300 meter, panjang 22 meter, dan lebar 7,8 meter ini mulai dibongkar.

Setelah dilakukan uji coba pada Agustus 2016, bus tersebut terbengkalai tanpa ada proses pengembangan berikutnya. Hal itu diperkuat dengan munculnya foto bus pada Desember yang memperlihatkan kondisinya yang tidak terawat. Menurut laporan Hong Kong Economic Journal, uji coba dihentikan pada Oktober. Ada beberapa warga mengklaim bahwa jalur yang akan dilalui bus tersebut justru menyebabkan kemacetan.

Media Pemerintah China meragukan proyek tersebut akan berhasil dan menuduh bahwa itu merupakan tipuan pembangunan. Ditambah lagi penjabat Kota Qinhuanandao tidak mendapat kabar bahwa kendaraan tersebut tengah melakukan uji coba di sana.

Meskipun proyek bus antimacet gagal, namun konsep ini bisa saja menjadi inspirasi ke depannya. Tujuan awal adanya proyek ini adalah mengurangi penduduk menggunakan kendaraan pribadi dan menciptakan kendaraan yang bisa melewati jalan yang macet.

TEBtech mengembangkan kendaraan antimacet ini mengambil inspirasi dari bus dan kereta. Keduanya digabung menjadi satu sehingga terciptalah kendaraan yang berjalan di atas rel dan memiliki "terowongan" di bawahnya sehingga bisa melewati mobil. Bus ini memiliki tiga rangkaian kabin seperti gerbong pada kereta.

Ada beberapa kelemahan yang dimiliki bus. Berdasarkan informasi, banyak pihak yang meragukan sisi keamanan dari kendaraan raksasa ini. Salah satunya karena TEB-1 Straddling ternyata tidak berjalan di atas rel besi.

Bus ini masih menggunakan ban karet seperti layaknya mobil angkutan lain. Ban karet itu dilengkapi dengan roda kecil di setiap sisinya. Pada kenyataannya, roda kecil itu tidak berjalan di rel besi. Rel itu sebenarnya hanya garis cerukan yang tidak dilengkapi besi, melainkan hanya coran. Roda kecil itu memang berjalan di dalamnya, namun bisa saja keluar dan masuk ke jalanan.

Dalam uji coba pengoperasian bus sejauh 400 meter, bus masih mengandalkan ban karet untuk menapak ke jalan. Ban besar itu tidak berada di dalam rel melainkan melaju di jalan beton.

TEBtech juga mengakui bahwa uji coba itu hanya untuk mengetahui akselerasi dan sistem pengereman, bukan uji jalan sesungguhnya.

Selain itu, TEB-1 Straddling beroperasi sepenuhnya menggunakan listrik. Sumber listriknya adalah baterai yang terdapat di dalam bus. Baterai di-charge di setiap stasiun yang disinggahi. Fasilitas charger-nya terdapat di atap setiap stasiun. Namun, energi yang diterima hanya cukup untuk mengantarkan bus sampai ke stasiun berikutnya. Hal ini karena keterbatasan daya tampung baterai. Jika baterai bermasalah di jalan, bisa ditebak, bus akan mogok.

Selain untuk menggerakkan roda, energi listrik juga banyak tersedot untuk pengoperasian pendingin atau AC. (san)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ton)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini