JAKARTA - Pasar mobil di Australia tengah mengalami keterpurukan. Tidak sedikit pabrik roda empat yang tutup di Negeri Kanguru itu. Hal ini merupakan kesempatan besar bagi industri automotif Indonesia untuk masuk ke pasar Australia dan menambah sasaran ekspor.
Namun permasalahannya, ada perbedaan selera pasar antara Indonesia dan Australia.
Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, para pelaku industri automotif di Indonesia tidak banyak yang memproduksi sedan, mengingat harga sedan di Indonesia sangat tinggi dan peminatnya sedikit.
"Padahal kalau kita bikin sedan di sini itu peluang ekspor besar. MPV bukan mobil yang diminati di Australia, maunya sedan atau pikap kabin ganda. Nah sebagian agen pemegang merek (APM) di Indonesia punya sedan, tapi sudah dibuat di sini apa belum," terangnya.
Padahal, lanjut Kukuh, secara geografis jarak antara Indonesia dan Australia cukup dekat. Jika dihitung-hitung biaya pengeluarannya akan lebih murah ketimbang mereka ekspor dari Thailand.
"Kalau kita ekspor dari Jawa (Indonesia) begitu dekat, dengan begitu ada penghematan. Jauh lebih banyak (penghematannya) ketimbang dari Thailand bisa tiga sampai sampai empat hari pelayaran," ungkapnya. (san)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
