JAKARTA - Merujuk pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke diler) Daihatsu periode Januari-Februari mengalami peningkatan. Pada Januari tercatat penjualan sebesar 15.826 unit, sedangkan pada Februari mengalami kenaikan menjadi 17.755 unit. Peningkatan penjualan wholesales karena faktor mulai menipisnya produk di diler, sehingga untuk memenuhi permintaan konsumen ada penambahan.
"Peningkatan penjualan wholesales Daihatsu di Januari-Februari lebih disebabkan untuk menormalkan stok di pasar, karena penjualan retail di akhir tahun lalu melebihi ekspektasi yang menyebabkan agak kurangnya stok di awal tahun ini," ujar Executive Coordinator, Domestic Marketing Division at PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Rokky Irvayandi.
Berbeda dengan penjualan retail (diler ke konsumen), Daihatsu mengalami penurunan, hal tersebut lagi-lagi dikarenakan kondisi pasar yang tidak begitu bagus. Selain itu tingginya angka kredit bermasalah.
"Kalau dari segi wholesales memang naik 4 persen, tapi dari segi retailsales itu turun, pasarnya kurang bagus. Non performing loan (kredit macet) naik sehingga leasing menjadi sangat hati-hati dan selektif terhadap konsumen yang ingin melakukan kredit kendaraan," ujar Amelia Tjandra, marketing director ADM.
Diakuinya, secara umum pembelian mobil oleh konsumen dilakukan dengan cara kredit atau nyicil.
"Sebenarnya Surat Pesanan Kendaraan (SPK)-nya bagus tapi enggak bisa jadi retail secepatnya seperti tahun kalu. Penyebabnya itu tingginya NPL," pungkas Amel. (san)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
