FLORIDA - Momok buruk rupanya tengah menghantui produsen Ferrari, mengingat salah satu dilernya di Amerika Serikat baru saja digugat oleh salah satu karyawannya karena masalah skandal odometer.
Sebagaimana dilansir Carbuzz, Selasa (28/2/2017), Ferrari diketahui melakukan skandal dengan mengubah odometer dengan jumlah jarak tempuh rendah pada mobil-mobil second yang dijualnya. Bahkan, produsen supercar Italia ini mengajarkan penggunaan alat dies tester yang digunakan untuk mengubah jarak tempuh odometer kepada seluruh mekaniknya di seluruh dunia.
Mengetahui cara tersebut, salah satu karyawan yang kini menggugat diler Ferrari di California ini, awalnya menentang langkah itu namun akhirnya ia pun dipecat. Karyawan bagian penjualan yang telah bekerja selama 22 tahun dan menjual ratusan mobil berlogo kuda jingkrak tersebut akhirnya tak terima dan mengajukan gugatan terhadap cara manipulasi odometer yang dilakukan Ferrari.
Cara seperti ini dinilai sebagai kecurangan yang bisa merugikan konsumen yang membeli supercar Ferrari bekas. Sebab dengan jumlah jarak tempuh yang rendah, harga jual kendaraan bisa meningkatkan.
Hingga kini, Ferrari belum menanggapi masalah gugatan yang dilakukan salah satu karyawan purnajualnya tersebut. Jika masalah ini membuktikan kesalahan besar, tak menutup kemungkinan nasib Ferrari akan sama seperti Volkswagen.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
