JAKARTA - Salah satu modifikasi yang paling digemari pemilik mobil adalah mengganti knalpot standar dengan produk aftermarket. Tujuannya untuk membuat suara mobil semakin garang dan menambah performa.
Namun untuk memodifikasi knalpot tidak boleh sembarangan, harus ada perhitungan yang matang. Salah-salah mobil bisa menjadi loyo.
Andre Mulyadi, founder National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) Indonesia, mengatakan, "Kalau knalpot yang penting sebenarnya jangan sampai mengurangi fungsinya. Yang pertama itu fungsinya meredam resosansi suara dan juga meningkatkan performa mobil. Kadang orang modifikasi knalpot tidak pakai perhitungan. Ganti knalpot malah mengurangi torsi mobil misalnya atau dimodifikasi sekian rupa malah jadinya bikin berisik."
Pemilihan bahan atau material pun harus diperhatikan. Knalpot yang bagus itu terbuat dari stainless steel karena awet dan tidak mudah berkarat.
"Kalau stainless steel enggak karatan. Kalau pakai pipa atau besi bisa juga, tapi pipanya harus yang bagus jangan terlalu tipis. Jadi kalau kena air hujan enggak karatan. Kalau pakai pipa biasa yang enggak stainless steel harus diolesi antikarat yang tahan panas biar enggak karatan," terang dia.
Soal pemasangan, Andre menyarankan untuk tidak asal potong pipa knalpot standar. Maksudnya, agar mudah bila ingin menggantinya lagi dengan knalpot bawaan pabrikan.
"Orang pakai produk aftermarket biasanya dia bikin silencer lagi yang terdiri dari dua lubang, jadi dia enggak main potong. Jadi dia buka baut standar, di tengah dibikin lagi silencer dibaut lagi. Sehingga kalau mau distandarkan (pasang knalpot standar) enggak dipotong di ujung," ulas Andre. (san)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
