YOKOHAMA - Sejak pertama kali diperkenalkan di pameran Geneva Motor Show di Swiss pada 1 Maret 2016, program Intelligent Mobility terus dikampanyekan Nissan Motor ke seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara.
Salah satu proyek Intelligent Mobility yang dihadirkan Nissan adalah mobil berteknologi autopilot di mana kendaraan bisa melaju sendiri di satu lajur. Nissan membenamkan teknologi yang dinamakan ProPILOT itu pada model multi-purpose vehicle (MPV) Serena.
Nissan Motor memberikan kesempatan kepada jurnalis dari Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand dan Filipina, untuk mencicipi mobil canggih tersebut.
"Nanti kita akan merasakan beberapa teknologi ProPILOT yang ada pada Nissan Serena," cetus Hana Maharani, head of communication Nissan Motor Indonesia (NMI) kepada media di Yokohama, Jepang, Sabtu (10/12/2016).
Selain Serena, ada beberapa model kendaraan lainnya yang akan dijajal, yakni mobil listrik Nissan Leaf serta Note.
ProPILOT merupakan pintu masuk menuju teknologi otonom. Setir kemudi, pedal rem, dan pedal gas bisa bekerja secara sinergi mengendalikan laju mobil. Hanya saja, tangan pengemudi tetap harus berada di setir.
Hal lain yang membedakan teknologi autopilot yang digunakan pada Nissan Serena dengan merek lain adalah ProPILOT hanya bekerja di satu lajur atau single-lane jalan, tidak bisa berpindah. Namun ke depannya, Nissan akan mengembangkannya sehingga ProPILOT juga bisa digunakan untuk pindah lajur.
Dengan teknologi ini, pengemudi menjadi sangat terbantu karena tidak perlu capai mengatur jarak dengan kendaraan lain. Begitu pun saat berakselerasi, sistem pada kendaraan akan otomatis menentukan kecepatan yang tepat.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
