WASHINGTON DC - Pemilik mobil dengan fitur tombol Start/Stop untuk menyalakan mesin mungkin harus lebih waspada. Automotive News melaporkan bahwa mobil dengan fitur tersebut sangat rentan dicuri. Hal ini terungkap setelah biro kejahatan Amerika Serikat atau National Insurance Crime Bureau (NICB) melakukan penelitian terhadap tombol Start/Stop.
Dalam penelitiannya, NICB menggunakan alat yang mereka sebut ‘mystery device’. Alat tersebut digunakan untuk mengambil sinyal dari kunci mobil dari jarak 3 meter. Sinyal kemudian ditransfer ke ‘relay box’ berukuran kecil yang dapat digunakan untuk membuka dan menghidupkan mesin mobil.
Juru bicara NICB, Roger Morris mengatakan, "Uji coba sistem ini dilakukan ke 35 merek mobil dari model dan lokasi yang berbeda-beda, termasuk diler mobil baru dan bekas. Semua dikerjakan di wilayah Chicago selama dua minggu. Hasilnya 19 unit mobil bisa dibuka dan 18 unit bisa dikendarai.”
Dirinya menambahkan cukup sulit untuk membuktikan apabila mobil dicuri dengan alat tersebut, karena tidak ada bukti yang tertinggal. "Pemilik mobil dan penegakan hukum tidak tahu bahwa teknologi seperti itu ada, meskipun penggunaan fitur Start/Stop sejak 2014. Kecuali di lokasi pencurian terdapat kamera keamanan atau polisi benar-benar tahu apa yang terjadi," terang dia.
Morris menyarankan perlunya pabrikan mobil memastikan teknologi yang mereka miliki tidak bisa diretas. "Ini soal tarik-menarik antara produsen dan pencuri," katanya.
Sementara itu, Morris juga menyarankan kepada pemilik mobil untuk menjaga barang bawaan dan jangan sekali-kali meninggalkan barang berharga di mobil. Parkir mobil di tempat yang ramai atau aman. (san)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
