Share

Pernah Ikut Trek-trekan, Lucky Hakim Bersyukur Diselamatkan Tuhan

Pius Mali, Okezone · Jum'at 28 Oktober 2016 09:26 WIB
https: img.okezone.com content 2016 10 28 15 1526629 pernah-ikut-trek-trekan-lucky-hakim-bersyukur-diselamatkan-tuhan-mWbKLYYRu1.jpg Lucky Hakim (Foto: Okezone)

JAKARTA - Meski sudah bisa mengendarai sepeda motor sejak di bangku sekolah dasar (SD), aktor Lucky Hakim mengaku saat ini tak memiliki keberanian untuk riding.

"Naik motor bisanya duluan. Saya kelas 4 SD sudah bisa mengendarai motor. Kakinya belum sampai, tapi sudah bisa jalan. Kalau mau naik motor cari trotoar dulu. Sementara nyetir mobil baru bisa kelas 3 SMP. Belajarnya sama sopir karena orangtua punya toko meubel. Terus saya sering bergantian nyetir sama sopir, biar lancar," ungkap Lucky, kepada Okezone, beberapa waktu lalu.

Pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 12 Januari 1978, itu menceritakan, pertama kali belajar mengendarai motor menggunakan Honda Astrea 700 dan Astrea 800. Kecintaannya dengan sepeda motor semakin jelas ketika ia membeli sebuah motor sport Suzuki RGR memakai uang tabungan warisan almarhum ayahnya.

Seperti pemuda lainnya, sejak memiliki motor sendiri, Lucky pernah ikut aksi balap liar. Namun ia mulai sadar aktivitas yang bisa disebut trek-trekan itu sangat membahayakan setelah beberapa temannya meninggal.

"Saya adalah orang yang beruntung masih hidup saat ini. Padahal saya banyak melakukan hal-hal yang sangat berbahaya dengan sepeda motor. Saya waktu SMA juga trek-trekan. Ada beberapa teman saya, bahkan ada sahabat saya meninggal dunia karena balap. Saya merasa diselamatkan oleh Tuhan, bukan karena bawa motornya hebat," tambahnya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu pun mengimbau kepada orangtua yang memberikan sepeda motor kepada anaknya untuk selalu mengawasi dengan ketat sehingga terhindar dari kecelakaan.

Berdasarkan pengalaman, kata Lucky, usia remaja umumnya belum bisa menghadapi kondisi-kondisi tak terduga di jalanan. Selain itu, usia remaja juga belum matang secara emosi.

"Anak kecil memang bisa nyetir motor, tetapi secara psikologis belum siap karena mereka tidak tahu kalau nanti serempetan atau tabrakan harus melakukan apa. Atau kalau di jalan ada yang rem mendadak apa yang harus dilakukan supaya tidak celaka. Secara teknis bisa dan mampu tapi secara manajemen risiko belum bisa. Kalau saya boleh mengimbau kepda orangtua, tolong jangan kasih akses untuk anak usia sekolah bawa sepeda motor. Ini berisiko besar," pungkas dia.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ton)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini