YOKOHAMA - Renault-Nissan Alliance terus mengembangkan teknologi konektivitas kendaraan, seperti navigasi, penentuan rute, dan remote control. Teknologi itu juga memungkinkan pemilik terhubung dengan kendaraan kapan dan dimana saja.
Senior Vice President Renault-Nissan Alliance Ogi Redzic, seperti dikutip dari AP, mengatakan, aliansi dua perusahaan sudah mulai merekrut 300 para ahli untuk membuat aplikasi atau perangkat lunak yang akan digunakan pada kendaraan-kendaraan di masa depan. Para ahli itu akan membantu masing-masing 300 pekerja di Nissan dan Renault yang saat ini sudah bekerja.
Dengan usaha ini, Renault-Nissan ingin menjadi produsen terdepan dalam pengaplikasian teknologi konektivitas kendaraan, termasuk mobil otonom dan mobil ramah lingkungan.
Ia menandaskan, meski berbeda merek, namun dua perusahaan akan menggunakan platform teknologi yang sama untuk produk mereka, termasuk akan digunakan pada mobil-mobil brand mewah.
Selain itu perusahaan juga menggandeng perusahaan teknologi seperti Microsoft untuk pengumpulan data. Renault-Nissan memanfaatkan penyimpanan data di cloud Microsoft Azure. Namun kerja sama tersebut tidak bersifat eksklusif, artinya Nissan-Renault bisa saja menggandeng perusahaan lainnya.
"Industri automotif global sedang berada di titik balik yang strategis. Renault-Nissan Alliance akan memelopori transformasi ini dalam wujud mobil listrik, mobil otonom, dan teknologi konektivitas. Mobil dengan teknologi itu akan diproduksi massal dengan harga yang terjangkau," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)