LONDON - Keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa atau lebih dikenal dengan Britain Exit (Brexit) tidak hanya berdampak terhadap politik tapi juga ekonomi terutama pada sektor automotif. Pasca-Brexit, Nissan berencana memindahkan produksi generasi penerus Qashqai.
CEO Carlos Ghosn, sebagaimana dikutip dari Motor1, mengatakan "Keputusan akan diambil bulan depan. Nissan tengah mempersiapkan generasi terbaru Qashqai yang diharapkan akan diluncurkan sekira tahun 2018 atau 2019,"
Setelah keluarnya Inggris dari Eropa, Ghosn khawatir dengan daya saing produknya di masa depan, apalagi jika Inggris tidak mampu mempertahankan akses pasar ke Eropa. Hal itu mungkin saja membuat Nissan berhenti berinvestasi di Inggris. "Kami tidak menuntut ke pemerintah Inggris, tapi kami tidak ingin kalah saing," kata Ghosn.
Ia menambahkan bahwa pemerintah Inggris supaya berhati-hati dalam melestarikan daya saing operasi Nissan Inggris, yang juga mencakup pusat teknis yang menciptakan Qashqai. "Selama saya memiliki jaminan ini, saya dapat melihat masa depan Sunderland dengan lebih mudah," kata Ghosn.
Nissan Qashqai diproduksi di pabrik Sunderland, Inggris Utara, sejak 2006. Pabrik dibuka pada 1986 untuk memproduksi Nissan Note, Juke, dan Leaf, serta Infiniti Q30. Pabrik ini dikenal sebagai salah satu fasilitas produksi mobil yang paling efisien di dunia. Pada 2015 sebanyak 475 ribu mobil keluar dari pabrik, 80% diantaranya untuk diekspor
Bila sudah diputuskan, kemungkinan Nissan Qashqai akan diproduksi bersebelahan dengan Renault Kadjar di Prancis. (san)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
