PARIS - Produsen automotif dan teknologi kini berlomba merealisasikan mobil tanpa sopir atau berteknologi otonom. Tesla Motors dan Google merupakan dua perusahaan terdepan yang merealisasikan mobil pintar tersebut. Mereka sudah melakukan uji coba puluhan kendaraan otonom dengan jarak total mencapai ratusan juta kilometer.
Produsen mobil Jepang, Toyota, juga gencar melakukan pengembangan produk mobil otonom. Namun mengingat mobil seperti ini membutuhkan keamanan tinggi karena pengendalian kendaraan dilakukan oleh komputer maka Toyota ingin benar-benar memastikan bahwa penumpang bisa aman dan nyaman.
Karena itu, Toyota memandang sangat perlu pengujian sangat mendalam sampai mobil tersebut benar-benar dinyatakan memenuhi syarat untuk dijual.
President and CEO Toyota Motor Akio Toyoda mengungkapkan, pihaknya akan melakukan pengujian mobil otonom sejauh 14,2 miliar kilometer. Tentunya, jarak itu merupakan akumulasi total dari beberapa unit pengujian.
Ia mengungkapkan, mobil otonom ke depannya akan sangat berguna bagi kalangan berkebutuhan khusus, seperti penyandang disabilitas dan orang lanjut usia. Namun ia tidak menampik bahwa mobil seperti ini akan diminati orang yang enggan menyetir.
Gambaran lain mengenai mobil otonom Toyota, lanjut Toyoda, adalah kendaraan tersebut seharusnya lebih menyenangkan untuk dinaiki. Pasalnya, pengemudi tidak perlu lagi membuang perhatian ke jalan, melainkan bisa melakukan aktivitas lain.
“Jika mobil tidak menyenangkan untuk dinaiki, maka pasti ada permasalahan?” ungkap dia seperti dikutip dari Autoblog.
Di kesempatan Paris Motor Show 2016, Toyoda juga mengungkap rencana kerja sama teknologi dengan menggandeng Microsoft. Bentuk kerja sama tersebut adalah pengembangan sistem komputer untuk analisis yang akan dimanfaatkan oleh tim balap Toyota Gazoo Racing WRC.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
