Share

Jatuh Bangun Proton di Bisnis Automotif

Anton Suhartono, Okezone · Minggu 25 September 2016 08:05 WIB
https: img.okezone.com content 2016 09 24 15 1497704 jatuh-bangun-proton-di-bisnis-automotif-xPlZMjh9sa.jpg (Foto: Reuters)

JAKARTA - Tiga perusahaan automotif global, yakni PSA selaku produsen merek Peugeot-Citroen, Renault, dan Suzuki, merespons proposal yang dijukan Perusahaan Otomobil Nasional (Proton) Holdings terkait pembelian saham. Akankah ini menjadi babak baru bagi Proton, mengingat perusahaan yang didirikan oleh Mahathir Mohamad itu belum pernah jatuh ke tangan asing?

Proton sempat mengalami kejayaan di era 1990-an. Saat itu pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Mahathir Mohamad memberlakukan proteksi di mana mobil-mobil impor dibanderol dengan harga mahal, di atas kemampuan rata-rata warga Malaysia.

Hal ini tentu menguntungkan Proton karena mau tidak mau masyarakat Malaysia membeli mobil itu. Tak heran saat itu Proton merupakan mobil terlaris di Malaysia. Puncak kejayaannya terjadi pada 1993 di mana saat itu Proton menguasai 74 persen pangsa pasar kendaraan di Malaysia. Produk yang dijual pun merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan asing, namun badge-nya sudah menggunakan nama lokal.

Seiring berjalannya waktu, Malaysia tidak bisa menghindar dari liberalisasi pasar automotif. Aturan-aturan yang memberatkan masuknya mobil impor pun dicabut.

Di awal tahun 2000, penjualan Proton anjok hingga 60 persen dibandingkan periode 1990-an. Keterpurukan Proton diperparah lagi dengan lengsernya Mahathir Mohamad dari kursi perdana menteri pada 2003.

Pada 2015, Proton hanya menjual 102.175 unit kendaraan atau hanya menguasai 15,3 persen pangsa pasar mobil di Malaysia yang mencapai 666.674 unit. Jumlah itu menempatkan Proton di posisi kedua pasar mobil nasional.

Produsen mobil nasional lain yang sebagian sahamnya dimiliki Daihatsu, Perodua, bernasib jauh lebih baik di mana mampu menguasai 32 persen pasar mobil Malaysia. Dengan jumlah itu, Perodua menjadi merek mobil terlaris di Malaysia.

Lalu di posisi ketiga dan keempat masing-masing diisi oleh Honda dan Toyota di mana keduanya memperoleh market share di kisaran 14 persen.

Saat ini Proton memasarkan puluhan model dan varian mobil, di antaranya sedan Saga, Arena, Inspira, Persona, Perdana, MPV Exora, dan hatchback Savvy, dan coupe Putra.

Mahathir Mohamad Mundur dari Proton

Di tengah upaya Proton untuk bangkit dari keterpurukan, pendiri perusahaan mobil nasional itu mundur, yakni pada Maret 2016. Mahathir mendirikan perusahaan itu pada 1983. Penyebabnya, hubungan antara Mahathir dan Perdana Menteri Najib Razak memanas.

Mahathir kerap mengkritik kebijakan Najib Razak karena dianggap sudah keluar dari jalur. Ia pun keluar dari partai pendukung pemerintah, Umno, pada 29 Februari 2016, untuk bergabung dengan oposisi.

Sebelum mundur dari Proton, kabinet memberhentikan Mahathir sebagai penasihat Petronas. Sejak itu pula Mahathir mengundurkan diri dari jabatan-jabatan instansi lainnya yang terkait dengan pemerintahan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ton)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini