Share

Produsen Mobil Global Incar Pabrik Proton

Anton Suhartono, Okezone · Minggu 25 September 2016 06:01 WIB
https: img.okezone.com content 2016 09 24 15 1497690 produsen-mobil-global-incar-pabrik-proton-EwbsyUns12.jpg (Themotorreport)

KUALA LUMPUR - Perusahaan Otomobil Nasional (Proton) dilaporkan mengirim proposal ke hampir 20 produsen automotif global pada awal 2016 dalam rangka mencari partner baru.

Tiga produsen disebut-sebut sudah memberikan respons, yakni PSA sebagai produsen merek Peugeot-Citroen, Renault SA, dan Suzuki Motor. Artinya, ada kemungkinan salah satu dari tiga produsen automotif tersebut akan mengambil alih proyek mobil nasional Malaysia itu.

Pasar kendaraan di Asia Tenggara cukup seksi bagi para pemain global. Saat ini fasilitas produksi kendaraan dalam skala besar di antaranya dikuasai oleh Thailand dan Indonesia. Kerja sama ini tentu bisa menjadi pintu masuk produsen Eropa pasar ke Asia Tenggara.

Saat ini kapasitas produksi di dua pabrik mobil Proton di Malaysia mencapai 400 ribu unit per tahun. Dari jumlah itu yang baru dimanfaatkan baru 102 ribu unit, sebagaimana data pada 2015.

Sebelumnya DRB-Hicom selaku pemilik Proton mengungkapkan pihaknya tidak mengenyampingkan peluang melepas sebagian besar sahamnya, termasuk menjual merek Lotus yang masih berstatus milik Proton.

Proton terus mengalami keterpurukan di pasar mobil nasional. Sementara untuk mengembangkan produk, perusahaan yang didirikan pada 1983 oleh Mahathir Mohamad itu membutuhkan dana besar. Sementara kondisi keuangan perusahaan saat ini bertolak belakang. Karena itu, jalan yang paling mungkin dilakukan adalah menggandeng produsen automotif global.

Grup DRB-Hicom mengalami kerugian sebelum pajak sebesar 821,27 juta ringgit atau sekira Rp2,6 triliun pada tahun fiskal 2015. Sebagian besar merupakan angka dari Proton.

Di sisi lain, banyak pula pengamat yang meragukan kerja sama Proton dengan produsen global akan berlangsung mulus. Berkaca dari kasus tahun 2007, saat itu Proton juga mencari partner asing yang baru. Volkswagen dan General Motors sudah memberikan lampu hijau, namun rencana kerja sama kandas di tengah jalan lantaran Pemerintah Malaysia tidak memberi restu sebagian besar saham Proton dikuasai asing.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ton)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini