JAKARTA - Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan serangakaian aksi penghadangan sepeda motor yang naik ke trotoar. Di Semarang seorang bocah 9 tahun, Daffa, dan di Jakarta, Alfini, menahan laju sepeda motor yang berusaha menghindari kemacetan dengan masuk ke jalur pejalan kaki.
Pengamat transportasi kota Darmaningtyas menilai aksi keduanya merupakan tindakan wajar. Langkah mereka bisa menjadi pemicu agar orang lebih sadar dalam berkendara di jalan raya.
"Ini sebenarnya bukan aksi baru. Sebelumnya sudah dimulai oleh koalisi pejalan kaki dan kemudian ada juga soerang anak di Semarang juga. Jadi saya kira, kita semua harus mengapresiasi karena banyak orang yang rela melakukan aksi seperti itu," ujarnya saat dihubungi Okezone, Rabu (4/5/2016).
Darmaningtyas berharap, aksi cegat pengendara sepeda motor naik trotoar ini bisa menjadi sebuah gerakan masif dan semakin dilihat orang banyak. Sehingga nantinya akan membuat pengguna sepeda motor lebih tertib.
"Mudah-mudahan aksi ini bisa mendorong ke gerakan yang lebih masif. Jadi banyak dulu yang melakukan aksi agar pengendara motor tak lagi mengambil hak pejalan kaki untuk lewat di trotoar," pungkas dia.
Seperti diketahui, Alfini mencegat pengguna sepeda motor yang naik trotoar di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, antara pukul 07.30 WIB hingga 08.00 WIB. Aksi Alfini ramai diperbincangkan di media sosial pada Senin 2 Mei 2016.
Sementara itu Daffa yang merupakan siswa Kelas IV SD Kalibanteng Kidul, Kota Semarang, mencegat pengguna sepeda motor yang naik ke trotoar menggunakan sepedanya di sekitar traffic light Bundaran Kalibanteng sejak Jumat 15 April 2016 pukul 15.00 WIB. Akibat aksi beraninya itu Daffa menuai pujian. Bahkan ia mendapatkan hadiah sepeda dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
