Share

Penjelasan Mitsubishi soal Uji Konsumsi BBM Tak Sesuai Standar Jepang

Anton Suhartono, Okezone · Jum'at 29 April 2016 19:54 WIB
https: img.okezone.com content 2016 04 29 15 1376465 penjelasan-mitsubishi-soal-uji-konsumsi-bbm-tak-sesuai-standar-jepang-doUuX7Kx3l.jpg Mitsubishi Motors (Foto: Zeebiz)

JAKARTA - Mitsubushi Motors Corporation (MMC) mengumumkan hasil penyelidikan kepada Kementerian Darat, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang pada 26 April 2016 terkait kasus manipulasi data konsumsi bahan bakar pada empat model keicar, baik yang diproduksi untuk Nissan (Dayz dan Dayz Rooz) maupun untuk merek Mitsubishi sendiri (eK Wagon dan eK Space).

(Baca: Skandal Bahan Bakar Tak Pengaruhi Investasi Mitsubishi di Indonesia)

Dari hasil laporan itu diketahui bahwa sebenarnya Mitsubishi melakukan pengujian konsumsi bahan bakar tidak memuhi standar yang ditentukan Pemerintah Jepang sejak 1991 atau sejak sebelum kasus yang melibatkan produk keicar-nya terungkap.

Head of MMC Public Relations Department PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Intan Vidiasari mengungkapkan, metode yang memenuhi standar di Jepang adalah coasting test, sementara yang digunakan MMC adalah high speed coasting test, yakni uji jalan dengan kecepatan tinggi.

(Baca: Asal Mula Terungkapnya Skandal Bahan Bakar Mitsubishi)

"Pada 1991 uji jalan dilakukan sebagai metode untuk pengujian driving resistance di bawah Undang-Undang Transportasi Jalan Kendaraan, namun Mitsubishi melakukan pengujian dengan metode yang berbeda yaitu high speed coasting test," terang Intan, mengutip summary hasil investigasi, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Dengan pengujian menggunakan metode high speed coasting test maka konsumsi bahan bakar yang diraih akan lebih baik. Namun hasil investigasi tidak menyebutkan selisihnya.

Ditambahkannya, hal itu berlangsung selama 25 tahun atau sampai 2016. Kasus ini terungkap setelah Nissan melakukan pengujian internal terhadap Dayz dan Dayz Rooz.

(Baca: Skandal Bahan Bakar Mitsubishi Merambat ke Mobil Listrik)

Menurut Intan, hal ini bisa terjadi salah satunya karena adanya pergantian karyawan dari tahun ke tahun, sehingga generasi penerusnya tidak menyadari bahwa metode yang digunakan untuk menguji konsumsi bahan bakar itu tidak sesuai dengan standar yang berlaku.

MMC, lanjut dia, sudah membentuk tim atau komite yang beranggotakan pihak eksternal perusahaan untuk melakukan penyelidikan hingga tuntas. Komite itu beranggotakan para pengacara dan mantan jaksa penuntut.

(Baca: Skandal Bahan Bakar, Dua Petinggi Mitsubishi Akan Mundur?)

Cakupan penyelidikan yang dilakukan di antaranya mengungkap fakta seputar penggunaan metode pengujian konsumsi bahan bakar yang tidak sesuai standar dan memastikan eksistensi dari adanya penyalahgunaan lain yang mirip dengan metode yang digunakan itu.

"Mitsubishi ingin mengungkap kasus ini sejelas-jelasnya. Tidak ada yang ingin ditutup-tutupi," pungkas dia.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ton)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini