JAKARTA - Kejadian kecelakaan supercar Lamborghini di Surabaya beberapa waktu lalu, akibat pengendara melakukan balapan di jalan umum. Perilaku menyimpang yang menyebabkan kecelakan itu berasal dari faktor internal seperti rasa endorfin yang dimiliki pengendara.
Endorfin sendiri merupakan rasa senang, bangga dan puas, persaan ini bisa timbul saat salah satunya saat pengendara merasakan raungan suara mesin supercar. Namun bahanya, terkadang endorfin bisa membuat pengendara jadi hilang kendali ataupun kurang memperhatikan acuan berkendara yang aman.
"Endorfin yang menghasilkan rasa senang dan bangga, bisa membuat pengendara sulit mengendalikan diri dan membuat mereka terpacu adrenalinnya untuk mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Hal tersebut tentu dapat membahayakan pengendara dan orang lain," ungkap Jusri Pulubuhu, Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jakarta.
Rasa senang dan bangga ini bisa muncul dalam diri pengendara selain dari raungan mesin, bisa pula ditimbulkan saat pengendara mobil yang dikendarai mendapat perhatian banyak pengendara lain. Dan tanpa dapat dikendalikan pengendara biasanya ingin menunjukan kebanggaannya dengan cara show off menggunakan kendaraan namun mengesampingkan kemampuan mengendalikan mobil serta dapat membahayakan orang lain.
Penting bagi pengendara untuk selalu tingkatkan kemampuan berkendara dan mengenali karakter kendaraan yang digunakan, hal ini agar Endorfin bisa dikendalikan dan tidak menyebabkan bahaya bagi pengendara karena mengesampingkan kemampuan mengemudi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
