JAKARTA - Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 132 Tahun 2015 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor pada 9 Juli 2015 diprotes Garansindo Inter Global selaku agen pemegang merek (APM) beberapa brand kendaraan Amerika dan Eropa.
CEO Garansindo Inter Global, Muhammad Al Abdullah, mengatakan, kenaikan bea masuk menjadi 50 persen akan berpengaruh besar terhadap target penjualan perusahaan dan unit yang sudah dipesan untuk didatangkan ke konsumen.
"Kami bukan jual, bikin hari ini besok dijual. Kami kan sudah ada rencana strategi, mulai enam bulan hingga dua tahun ke depan. Kalau semuanya berubah berarti harus revisi target," ungkap pria yang akrab disapa Memed itu.
Ia menambahkan, sebelum peraturan dikeluarkan semestinya dilakukan simulasi. Dari situ akan diketahui apa saja efeknya dan sektor mana saja yang terkena imbas peraturan.
“Kami punya karyawan yang juga bergantung di sini,” tuturnya.
Garansindo meruapakan APM roda empat untuk brand asal Amerika dan Italia yakni Jeep, Chrysler, Dodge, Fiat, dan Alfa Romeo. Sementara untuk roda dua Garansindo akan dan sudah mendatangkan sepeda motor listrik Zero Motorcycle dari Amerika dan sepeda listrik Italjet dari Italia. Kontribusi penjualan Garansindo saat ini masih dipegang oleh produk Jeep.
Berdasarkan data Garansindo, penjualan Jeep selama 2014 mencapai 1.065 unit. Angka tersebut masih terbilang tinggi meski turun tipis dibanding penjualan 2013 yang mencapai 1.108 unit. Varian Wrangler merupakan yang paling banyak diminati ketimbang Cherokee, Grand Cherokee, dan Compass. Pada periode Januari hingga April 2015 saja, penjualan Jeep Wrangler di Indonesia mencapai 260 unit.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
