JAKARTA – Menjamurnya bisnis transportasi roda dua atau ojek, salah satunya Go-Jek, di Jakarta banyak dirasakan manfaatnya oleh konsumen yang membutuhkan waktu cepat di tengah padatnya lalin Ibu Kota.
Namun, di tengah ramainya permintaan itu, pihak perusahaan jasa seperti Go-Jek harus mempersiapkan seluruh pengendara ojeknya untuk memahami dan memiliki kemampuan safety riding. Hal itu tentunya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada konsumen.
“Sebagai perusahaan jasa yang dikelola secara profesional, Go-Jek bisa menjadi pilihan terbaik dibandingkan dengan pengendara ojek biasa. Selain itu, beberapa pengendaranya baru-baru ini mendapat latihan safety riding,” jelas Marcell Kurniawan, training director The Real Driving Center (RDC).
Namun banyaknya pekerja jasa Go-Jek, tidak semua memiliki kemampuan dan ikut dalam pelatihan safety driving. Perusahaan sendiri belum pernah merilis data pasti persentase pengendara gojek yang miliki sertifikat safety ridding dan yang belum.
Marcel kembali menjelaskan, secara general pengendara sepeda motor di Jakarta masih kurang memiliki kemampuan serta pengetahuan berkendara yang aman. Sehingga, menurutnya, dibutuhkan peran penting petugas kepolisian serta kesadaran dari sang pengendara.
“Catatan penting, perusahaan Go-Jek selain wajib memberikan fasilitas helm juga jaket yang merupakan perangkat keamanan standar berkendara,” pungkas Marcell
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)