JAKARTA - Penurunan uang muka (down payment/DP) mobil menjadi di bawah 30 persen sesuai peraturan Bank Indonesia (PBI) diprediksi tidak berpengaruh besar terhadap kenaikan penjualan mobil.
Deputy Director-Head of Retail Car Adira Finance Niko Kurniawan menjelaskan, sebenarnya program-program promo dari agen pemegang merek (APM) mobil atau diler yang bekerja sama dengan lembaga pembiayaan sudah menawarkan keringanan DP dan jumlahnya bisa lebih besar dari penurunan yang ditetapkan pemerintah.
"Penurunan down payment mungkin akan membantu, tapi menurut saya tidak banyak. Karena dengan diskon yang sudah ada sekarang, sebenarnya DP sudah turun jauh. DP-nya sudah turun, lebih besar dari yang disebutkan pemerintah," ungkap Niko.
Seperti diketahui, dalam PBI uang muka kredit untuk mobil dilonggarkan. Plafon dinaikkan menjadi 90 persen dari nilai kendaraan, sehingga konsumen bisa saja membayar uang muka 10 persen dari harga mobil.
Ia menambahkan, program promo dalam bentuk diskon sudah marak dilakukan oleh APM dan diler-diler sejak pasar kendaraan anjlok setahun terakhir.
"Bicara bagaimana supaya market mobil baru naik. Para APM sejauh ini yang saya amati sudah menggulirkan program-program baru. Terbaru Daihatsu, beli satu mobil bisa berpeluang mendapat mobil yang baru. Untuk APM lain kalau beberapa bulan lalu sudah ada diskon. Untuk menggairahkan pasar dan membuang stok mereka. Teman-teman diler itu sampai diskonnya lumayan besar,” tambahnya.
Bahkan, lanjut dia, ada produk SUV yang ditawarkan dengan bebas biaya angsuran selama empat bulan. Selain itu, ada APM atau diler yang memberikan diskon produk MPV hingga Rp20 juta.
"Program-progam itu dijalankan APM den diler bekerja sama dengan kami untuk menstimulus pasar," ucapnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)