"Konsumen mobil Maserati itu 70 persen cash (tunai)," ujar Public Relation Manager Maserati Indonesia, Ismail Ashlan.
Pembeli Maserati bisa dikatakan orang yang berkantong tebal dan tidak terpegaruh kondisi ekonomi atau tinggi-rendahnya nilai tukar dolar terhadap rupiah.
"Konsumen kami tidak terlalu terganggu dengan situasi perekonomian, tapi kalau kita berbicara secara makro ya pasti ada penundaan atau mempengaruhi daya beli konsumen. Tapi yang perlu diketahui Maserati itu bukan premium segmen, namun luxury segmen. Itu yang bikin konsumennya bukan orang yang terlalu bergantung dengan hal seperti itu," pungkas Ismail.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)