JAKARTA - Melakukan perjalanan jauh menggunakan mobil, seperti mudik, membutuhkan kondisi fisik yang prima. Musuh utama para pengemudi saat melakukan perjalanan jauh adalah kantuk dan lelah.
Para pengumudi melakukan berbagai cara untuk melepas kantuk dan lelah, salah satunya mengonsumsi minuman berenergi atau minuman yang mengandung kafein berlebih. Hal ini justru tidak dianjurkan bahkan sebaiknya dihindari.
Minuman berenergi hanya memberikan dampak sesaat menghilangkan kantuk dan lelah.
"Energy drink itu easy come easy go. Kalau memang mau membutuhkan tenaga instan memang betul memgonsumsi minuman berenergi, tapi begitu efek energi drinknya hilang tenaga juga bakal hilang," terang Rifat Sungkar, pembalap nasional yang juga pemilik Rifat Drive Labs (LDR) .
Rifat menyarankan lebih baik pengemudi minum air putih secukupnya karena bisa meningkatkan konsentrasi.
"Kalau saya lebih menyarankan minum air putih dan hindari kafein. Kafein itu bisa membuat tenaga ekstra tapi kalau sudah habis tenaga ekstranya maka tubuh akan kembali ke kondisi semula," pungkas Rifat.
Hal lain, minuman berkafein tinggi juga memberikan efek tidak baik untuk jantung.
Di balik kesegaran minuman berebergi menyimpan potensi bahaya bagi kesehatan, terutama bagi yang sering mengonsumsinya seperti jantung berdebar, kejang, stroke, dan meninggal mendadak. Hasil penelitian menyebutkan, tidak ada batasan usia kalangan yang berisiko terkena dampak negatif minuman bernergi. Artinya, orang muda pun berisiko.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
