JAKARTA - Tak hanya berinvestasi dengan membuat pabrik perakitan, produsen automotif Suzuki juga diminta membuat pusat pengembangan di Tanah Air. Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Industri Logam Kementerian Perindustrian, Putu Surya Wiryawan.
"Dalam mengembangkan industri automotif Indonesia agar selalu meningkatkan hubungan dengan partner-nya. Khusus dalam rencana jangka panjang, membangun infrastrktur Indonesia dalam hal ini research and development," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Komisaris PT Suzuki Indomobil Motor, Subronto Laras, menyebut kalau membuat sebuah pusat riset bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi untuk industri kendaraan roda empat yang perlu mempertimbangkan banyak hal.
"Kalau bicara R&D kita juga harus lihat bagaimana membina sumber daya manusia yang dimiliki, apakah dunia pendidikan Tanah Air sudah inline untuk menyiapkan tenaga terampil dan terlatih. Di industri automotif, khususnya mobil tidak segampang itu," ujarnya.
Subronto menambahkan, untuk membuat pusat riset kendaraan membutuhkan biaya yang besar dan kadang tak sebanding dengan pasar mobil yang dipilih. Selain itu, safety regulation juga menjadi pertimbangan, mengingat peraturan soal keselamatan berkendara kian ketat.
"Sebenarnya bisa saja kalau kita mau membuat ini, tapi masalah yang sederhana seperti keselamatan berkendara, lalu terkait emisi gas buang kendaraan juga harus dipertimbangkan. Step by Step ke sana arahnya, jadi ya kita lihat saja siapa yang lebih dulu tampil dengan pusat riset kendaraan," pungkas dia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)