JAKARTA - Faktor perilaku pengemudi menjadi salah satu penyebab kerusakan transmisi mobil, tak terkecuali yang berjenis matik. Terkadang pengemudi tidak menyadari bahwa yang dilakukannya tersebut bisa menyebabkan kerusakan.
Pada dasarnya perawatan transmisi matik lebih mudah dari manual. Hal mendasar yang tidak bisa ditawar-tawar adalah mengganti oli transmisi secara rutin. Jika penggantian oli secara rutin diabaikan, bisa memicu kerusakan pada beberapa komponen. Karena itulah, pemilik banyak menilai perawatan matik mahal dan sulit.
Oli transmisi matik penting untuk melumasi gigi transmisi pada gearbox. Oleh karena itu, oli transmisi biasanya memiliki SAE atau tingkat kekentalan lebih tinggi dibanding oli mesin.
"Mobil matik kalau kekurangan oli biasanya akan muncul suara dengkur atau mengorok dari ruang mesin. Kalau sudah terdengar suara aneh dari mesin segera bawa ke bengkel," ungkap Mahdi, mekanik Ramanda Motor.
Kekeringan transmisi bisa juga diakibatkan oleh kebocoran. Hal ini bisa diketahui dari adanya rembesan oli pada beberapa bagian. Oleh karena itu, memeriksa bagian penting saluran oli tak kalah pentingnya.
Bagian tersebut yakni baut tap pengisian dan pembuangan oli. Kondisi baut bisa tidak rapat atau retak. Kondisi lain bisa diakibatkan bocornya seal inner shaft pada bagian as roda depan yang tedapat di kiri dan kanan. Kemungkinan lain oli bocor akibat retaknya bak transmisi disebabkan benturan.
Guna menjaga kerusakan berlanjut, periksa kondisi transmisi setiap pekan, dan patuhi penggantian oli secara rutin setiap 20 ribu kilometer.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)