SAN FRANCISCO - Kasus pencurian baterai mobil hybrid seperti Toyota Prius sedang marak di San Francisco, Amerika Serikat. Mereka tidak mengincar mobil yang ditenagai dengan kombinasi motor listrik dan mesin konvensional itu, namun hanya baterai seberat 70 kilogram yang diletakkan di belakang mobil atau bagasi.
Seperti dikutip dari Carsoops, Minggu (24/5/2015), para pencuri hanya membutuhkan waktu tak lebih dari 20 menit untuk mengangkut baterai lithium-ion itu.
Pelaku sepertinya sangat profesional. Mereka terlebih dulu memecahkan kaca jendela pintu belakang untuk memutus kabel penghubung baterai ke motor listrik dan melepas tali penguat. Hebatnya para pelaku tidak mengalami masalah apa pun padahal baterai berdaya listrik besar yang bisa melukai manusia.
Hal lain yang menarik perhatian adalah di saat bersamaan juga marak penjualan baterai Prius melalui situs jual beli online dengan harga yang jauh lebih murah.
Harga baterai yang ditawarkan di situs jual beli online tersebut USD1.000 atau sekira Rp13 juta sedangkan untuk baterai baru dibanderol USD2.500 atau sekira Rp32 juta. Hal ini mengundang spekulasi bahwa baterai Prius dicuri untuk motif ekonomi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
