JAKARTA - Pada sepeda motor kita mengenal penggerak roda belakang. Motor sport dan bebek di Indonesia saat ini menggunakan rantai, sedangkan untuk tipe matik menggunakan drive belt.
Fungsi penggerak roda belakang tidak dapat disepelekan karena fungsinya cukup vital. Bayangkan, jika sepeda motor dilajukan dalam kecepatan tinggi dan tiba-tiba rantai atau belt putus.
Technical Service Departement Astra Motor, Rangga Noviar, berbagi tips mengenai apa yang sebaiknya dilakukan terhadap rantai agar performa sepeda motor tetap terjaga:
1. Jangan pernah memotong rantai roda
Untuk mengakali rantai roda yang sudah kendor, para pengguna sepeda motor kadang mengambil jalan pintas dengan cara memotong rantai. Alasannya, mata gigi masih terlihat belum tajam. Hal ini jangan pernah dilakukan karena sangat membahayakan. Rantai yang sudah dipotong tidak menjamin masih bisa mencengkram gear dengan baik dan bisa terlepas kapan saja.
2. Ganti rantai roda sekaligus dengan gear
Untuk menjamin rantai bisa mencengkram dengan kuat, maka gantilah satu set dengan gearnya, yaitu drive gear dan final gear driven.
3. Jangan melumasi rantai dengan oli bekas
Melumasi dengan oli bekas akan mengundang kotoran untuk menempel pada rantai. Selain itu, lambat laun akan menggerus permukaan gear dan rantai. Lebih baik gunakan pelumas khusus rantai (chain lube) untuk melumasi rantai dan gear.
4. Setel rantai sesuai spesifikasi motor
Lakukan pemeriksaan dan penyetelan terhadap jarak main bebas rantai sepeda motor Anda paling tidak seminggu sekali untuk memastikan rantai tidak terlalu kendur atau terlalu kencang.
5. Gunakan selalu suku cadang asli dari pabrikan
Saat ini banyak beredar rantai roda atau lebih dikenal gear set yang beredar di pasaran dengan menjanjikan mampu meningkatkan performa motor. Namun kita harus selalu cermat dalam memilih karena daya tahan dari gear set tersebut belum tentu lebih baik dari yang orisinil.
Berbeda dengan tipe rantai, sistem penggerak drive belt pada matik tidak terlalu banyak perawatan. Cukup dengan melakukan pembersihan selambat-lambatnya setiap 8.000 kilometer dengan cara membuka cover CVT dan dibersihkan dengan cairan khusus belt drive. Kemudian, lakukan penggantian setiap 24.000 km. Sekali lagi, jangan pernah mengganti belt drive yang abal-abal karena mudah putus dan secara fungsi pun kurang baik untuk digunakan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)