BANDUNG - Garansindo Inter Global, selaku distributor resmi mobil Fiat di Indonesia, menggenjot penjualan mereka selama 2015. Salah satu produk yang diandalkan adalah city car premium Fiat 500.
Meski menyandang status mobil premium, namun kendaraan buatan pabrik Fiat di Torino, Italia, itu dibanderol dengan harga mulai Rp310 jutaan untuk tipe terbawah yakni Pop. Di Indonesia ada empat tipe Fiat 500 yang dipasarkan. Selain Pop ada pula Sport, Lounge, dan Cabrio Sport.
Managing Director Garansindo Inter Global, Dhani M Yahya, mengatakan, Fiat 500 merupakan mobil completely build up (CBU) asal Italia yang dibuat spesial. “Dalam artian mereka (Fiat) tidak membuat secara massal atau banyak. Kami tidak seperti produsen mobil Jepang yang bikin mobil hatchback yang banyak,” ungkapnya.
Dengan begitu, lanjut dia, nilai spesial dari mobil ini tetap terjaga.
Dhani menambahkan, Fiat 500 mengantongi sederet penghargaan. Selain meraih bintang lima dalam uji tabrak New Car Assessment Program (NCAP) Eropa, mobil bermesin 1.400 cc ini pernah menyandang gelar best stylish car dan best european car 2008.
Lantas, mengapa Garansindo membanderol Fiat 500 dengan harga yang relatif tidak berbeda begitu jauh dengan city car kelas B di Indonesia seperti Jazz dan all new Yaris yang tipe teratasnya dibanderol Rp260 jutaan?
"Ini kan adalah pilihan bagi APM (agen pemegang merek) dan kami akan berinvestasi di brand. Saya akui kalau urusan dapur tidak bisa mengukur margin, tapi yang penting bagi kami saat ini adalah investasi untuk brand-nya dulu. Kalau dilihat, di-search, harga Fiat 500 di Eropa kok enggak kena dengan harga di Indonesia. Tapi kami di-support sama Fiat Italia, untuk investasi brand enggak apa-apa,” ungkapnya.
Saat disinggung apakah harga Fiat 500 akan naik jika brand Fiat 500 sudah dikenal baik, Dhani tidak bisa memastikannya. Namun, menaikkan harga merupakan hal biasa dilakukan setiap APM setiap tahun. Ada beberapa hal yang memengaruhinya, seperti nilai tukar mata uang dan hadirnya produk baru.
"Hal yang jelas, investasi brand itu enggak mudah. Ada short, mid, dan long term. Setiap tahun akan kami evaluasi, step by step. Kami optimistis suatu saat nanti kondisi makro ekonomi Indonesia akan membaik. Mungkin kurs bisa di bawah Rp10 ribu (per dolar US) bahkan Rp9.000. Yah, kami telan pil pahitnya dulu lah sekarang,” pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
