Share

Cepat Bosan, Orang Cenderung Ganti Mobil Sebelum 10 Tahun

Anton Suhartono, Okezone · Senin 26 Januari 2015 07:28 WIB
https: img.okezone.com content 2015 01 24 15 1096710 cepat-bosan-orang-cenderung-ganti-mobil-sebelum-10-tahun-VSTtIWRfzC.jpg Pemilik mobil cenderung mengganti kendaraan mereka sebelum 10 tahun (Ilustrasi, Foto: Okezone)
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memberlakukan dua aturan baru untuk menekan jumlah kendaraan yang beredar di jalan, yakni jalan berbayar alias electronic road pricing (ERP) dan pembatasan usai kendaraan.
 
ERP akan diberlakukan mulai awal 2016, sedangkan pembatasan usia kendaraan efektif berlaku pada 2017.
 
Setiap kendaraan akan dikenakan biaya saat melewati jalan-jalan tertentu. Caranya mobil akan dipasang alat yang bisa terbaca sensor. Dari situ akan diketahui identitas pemilik mobil untuk kemudian dipotong dari rekening bank.
 
Satu lainnya adalah pembatasan usia kendaraan. Bagaimana pengaruh kebijakan ini terhadap industri automotif, khususnya roda empat? Operating General Manager of Mitsubishi Motors Corporation (MMC), PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Duljatmono, mengatakan, sejauh ini pihaknya melihat belum ada dampak ke penjualan mobil, baik kenaikan maupun penurunan.
 
Kebijakan tersebut terkesan menguntungkan produsen mobil karena orang akan lebih sering mengganti mobil, setidaknya di Jakarta.
 
"Kami tidak bisa mengatakan menguntungkan atau tidak, tapi kelihatannya sejauh ini tidak memengaruhi penjualan kendaraan baru," terang pria yang akrab disapa Momon itu.
 
Ia menambahkan, tanpa adanya kebijakan tersebut pun, sebenarnya orang cenderung mengganti mobilnya sebelum berusia 10 tahun.
 
"Biasanya orang punya mobil itu kan bosanan, sebelum 10 tahun sudah ganti. Kalau yang dipakai sampai lama itu biasanya mobil komersial karena fungsinya untuk dagang, niaga, atau bisnis. Kalau mobil pribadi untuk penggunaan privat jadi perlakuannya beda," ungkapnya.
 
Saat disinggung pengalaman Mitsubishi soal kebijakan pembatasan ini di negara lain, Duljatmono menjelaskan, di negara lain kebijakan ini lebih bertujuan ke isu lingkungan ketimbang kemacetan.
 
"Pembatasan di negara lain lebih kepada aspek lingkungan. Kalau di sini apa karena lingkungan? Lebih karena macet kan. Meski nantinya dampaknya ke lingkungan tapi itu tidak langsung jadi penerimaan dan penyikapannya berbeda. Mobil-mobil tua itu kalau tidak dirawat dengan baik kondisi emisi gas buangnya kurang bagus jadi jelek,” pungkasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ton)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini