MUNICH - Anjloknya harga minyak dunia hingga ke posisi USD2 atau sekira Rp25 ribu per galon berdampak pada penjualan mobil listrik maupun plug in hybrid. Harga bahan bakar kendaraan menjadi murah sehingga merangsang orang untuk membeli mobil-mobil bermesin konvensional.
Hal ini yang dikhawatirkan produsen mobil yang menjual mobil listrik dan plug in hybrid, termasuk BMW. Chief Sales and Marketing BMW, Ian Robertson, menuturkan, anjloknya harga minyak akan menimbulkan perubahan di beberapa negara dalam jangka pendek.
"Akan ada beberapa langkah ke depan untuk (pemasaran) mobil bermesin lebih besar," ungkap Robertson kepada Bloomberg.
Penjualan mobil plug in hybrid dan listrik di Amerika Serikat turun 3,7 persen menjadi 570.475 unit selama 2014. Penurunan sangat dirasakan di akhir tahun.
BMW sendiri memiliki mobil listrik i3 dan hybrid i8. Tahun lalu penjualan global i3 mencapai 16.052 unit dan i8 1.741 unit.
Meski anjloknya harga minyak tidak akan berlangsung terus menerus, namun cukup untuk membuat orang beralih ke mobil bermesin konvensional.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
