LOS ANGELES - BMW tampaknya kewalahan memenuhi tingginya permintaan model i8 di seluruh dunia. Produsen mobil premium itu berencana meningkatkan kapasitas produksi i8.
Chief Sales and Marketing BMW, Ian Robertson, mengatakan, penambahan produksi i8 akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kami perlu mencari cara untuk meningkatkan produksi i8 karena daftar tunggu (inden) di beberapa pasar sudah sangat lama,” ujar Robertson seperti dikutip Automotive News Europe, Selasa (25/11/2014).
Ia menambahkan, daftar tunggu selama sekira enam bulan ideal untuk sebuah mobil sport. Namun pada kenyataanya, daftar tunggu i8 mencapai 1 tahun 6 bulan atau 18 bulan.
Hal ini tidak hanya akan berdampak bagi konsumen, namun juga perusahaan. Bisa saja konsumen setia BMW berpindah ke produsen lain karena tidak sabar ingin mendapat mobil seharga USD136 ribu atau sekira Rp1,6 miliar itu.
Kendala lain yang dihadapi perusahaan untuk memproduksi i8 adalah ketersediaan bahan carbon fiber reinforced polymer (CFRP). CFRP merupakan bahan ringan namun sangat kuat yang digunakan sebagai bodi mobil niche tersebut.
Saat ini pasokan serat karbon untuk membuat CFRP terhambat karena angin topan di Asia. Selama ini, BMW mengandalkan serat karbon dari Jepang untuk dibuat CFRP. Proses pembuatan CFRP sendiri dilakukan di Moses Lake, Amerika Serikat.
Tak hanya i8, dampak ketersediaan CFRP juga terjadi dalam produksi mobil listrik i3. Namun daftar inden i3 saat ini tidak separah i8, yakni hanya empat sampai lima bulan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ian)