JAKARTA - Pemerintah telah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp2 ribu per-liter. Dampak kenaikan BBM dirasakan oleh banyak sektor termasuk sektor automotif. Sebut saja, PT Toyota Astra Motor (TAM) Agen Pemegang Merek Toyota di Indonesia yang turut merasakan dampak kenaikan BBM.
Toyota beranggapan, belajar dari pengalaman sebelumnya, kenaikan harga BBM berdampak pada menurunnya angka jual kendaraan, namun hal tersebut hanya berlaku jangka pendek saja, setelah itu penjualan akan kembali normal.
Perkiraan saya pasti ada dampak ya tapi perkiraan saya juga dampaknya tidak besar dan sifatnya jangka pendek. Ya perkiraan saya tiga bulan atau empat bulan ya, kalau dari segi penjualan perkiraan saya bisa turun sampai 10 persen." kata Rahmat Samulo, Marketing Director, PT TAM kepada Okezone.com di sela-sela acara pemberian penghargaan JD Power di Jakarta.
Lebih lanjut Rahmat mengatakan, penurunan penjualan tidak tergantung pada jenis produk, penurunan akan merata di semua produk.
Bicara soal kenaikan harga, Toyota tidak mau terburu-buru menaikan harga, karena harus melihat dari banyak sisi terutama dari sisi kemampuan daya beli masyarakat.
"BBM naik secara pengeluaran produksi pasti ada dampaknya tetapi harga jual hal berbeda bagi kita, kita harus melihat kemampuan dan situasi dari konsumen kita, jadi kita tidak bisa langsung menaikkan harga, biasanya kita naikkan harga jual itu tergantung daya beli masyarakat liat situasi yang kita perhitungkan kalau menentukan harga jual," pungkas Rahmat.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ian)
