Share

Jumat, Militan Filipina Ancam Eksekusi Warga Jerman

Hendra Mujiraharja , Okezone · Kamis 02 Oktober 2014 18:34 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 02 411 1047493 RZkc2H9wjP.jpg Jumat, Militan Filipina Ancam Eksekusi Warga Jerman. (Foto: AFP)
A A A

MANILA – Kelompok militan dari Filipina mengancam akan mengeksekusi satu dari dua warga Jerman pada 17 Oktober 2014. Kecuali, tuntutan mereka dipenuhi Pemerintah Jerman.

 

Pemberontak dari kelompok Abu Sayyaf telah menangkap dua warga Jerman yang berlyar dari Pulau Palawan ke Malaysia Bagian Timur, Sabah, pada April 2014.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Kelompok militan ini menuntut uang tebusan sebesar USD5,6 juta atau setara Rp679 juta, dan meminta kepada Jerman menghentikan dukungan ke koalisi Amerika Serikat (AS) yang menyerang kelompok militan lainnya, ISIS, di Suriah.

 

“Hari ini kami akan memberitahukan Anda mengenai ultimatum,” kata seorang juru bicara pemberontak radikal Abu Rami. Dia mengatakan hal ini melalui telefon ke wartawan, sebagaimana diberitakan Reuters, Kamis (2/10/2014).

 

“Setelah Jumat 17 Oktober 2014, pukul 03.00 waktu setempat, Anda akan melihat salah satu dari sandera tidak akan hidup. Mereka akan dipublikasikan, jadi kami ingin memastikan tidak akan main-main,” lanjutnya.

 

Penjabat keamanan Filipina mengatakan, dua warga Jerman itu ditahan di Hutan Jolo yang terletak selatan pulau, yang merupakan markas dari kelompok militan di negara tersebut.

 

Seperti diketahui, kelompok pemberontak Abu Sayyaf memang memiliki rekor penculikan, pembunuhan, dan pemboman. Mereka juga sudah menahan beberapa warga asing lain.

 

Meski demikian, tidak jelas apakah ada hubungan antara kelompok dari Abu Sayyaf ini dengan kelompok militan ISIS yang ada di Timur Tengah. Sementara itu, Jerman sudah membantah ambil bagian dalam serangan melawan ISIS di Timur Tengah. (hmr)

(rhs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini